Semangat Olimpiade mengaliri klub-klub malam di London saat para atlet bersantai dan bersenang-senang setelah pertandingan berakhir.
Berakhirnya beberapa kompetisi membuat para klub malam di London menarik para atlet Olimpiade ke tempat mereka dengan menawarkan tiket masuk dan minuman gratis. Salah satu klub bahkan menawarkan para pemenang medali emas minuman koktil seharga 2.012 pound (US$3.150).
Restoran dan toko-toko mengeluh bahwa Olimpiade telah mengubah pusat kota London menjadi kota hantu, karena warga London lebih memilih menonton pertandingan di rumah dan para wisatawan menghindari pusat kota.
Namun seiring dengan banyaknya atlet, dari jumlah total 10.800, yang keluar bergembira setelah bertahun-tahun bekerja keras, mereka disambut dengan tangan terbuka di bar dan klub malam.
Klub malam Chinawhite di Fitzrovia mengadakan pesta Olimpiade di bar Last Lap milik mereka, bekerja sama dengan perusahaan ESP dari Australia yang menyediakan hiburan bagi para atlet di acara-acara besar, dan menawarkan pemenang medali emas minuman Golden Cocktail secara cuma-cuma.
Koktil tersebut terbuat dari campuran konyak dan sampanye serta bercak emas dan tiga cincin emas di dasar gelas.
“Kami telah memberikannya pada beberapa pemenang medali emas,” ujar direktur klub Chinawhite James Spallone pada kantor berita Reuters. Ia menambahkan bahwa para staf sudah paham siapa saja yang memenangkan medali emas sehingga tidak akan tertipu.
“Kota London cukup sepi selama ini namun sekarang mulai ramai lagi.”
Ia menolak mengatakan siapa saja atlet yang telah menerima Golden Cocktail, namun fotografer telah menangkap gambar perenang AS Ryan Lochte, yang meraih lima medali emas di London, serta perenang Afrika Selatan Chad le Clos, yang mengalahkan Michael Phelps pada nomor gaya kupu-kupu 200 meter, saat meninggalkan klub tersebut.
Koran-koran Inggris dipenuhi foto-foto atlet-atlet yang sedang berpesta. Pembalap sepeda Bradley Wiggins terlihat sedang bercakap-cakap dengan musisi Paul Weller, perenang Inggris Rebecca Adlington dan timnya tertangkap di Taman Gantung Kensington, sementara Phelps tampak berpesta di daerah Soho.
Klub Mahiki di daerah elit Mayfair yang sering didatangi selebriti mengadakan pesta setiap malam untuk para atlet Inggris. Juru bicara klub tersebut mengatakan tempat itu “super sibuk” dan merupakan tempat favorit atlet Olimpiade.
The Dukes, hotel butik di Mayfair dan hanya sepelemparan batu dari Istana Buckingham, juga melaporkan bisnis yang cepat dan permintaan yang banyak untuk minuman martini Five Rings seharga $27 yang terbuat dari anggur putih, minuman Grand Marnier, vodka yang dicampur jahe dan kulit jeruk minuman jahe beralkohol.
Sebelum Olimpiade dimulai, pengusaha musikal dan pemilik teater Andrew Lloyd-Weber memperkirakan adanya “pertempuran berdarah” di daerah tempat teater-teater di London, West End, selama Olimpiade berlangsung.
Pada Rabu (8/8), begitu para atlet keluar mencari hiburan, Lloyd Webber termakan omongannya sendiri.
Data menunjukkan bahwa jumlah penonton teater-teaternya di London naik 25 persen sejak Olimpiade mulai pada 27 Juli. Sebagian besar adalah warga Inggris sendiri dan jumlah penonton asing berkurang.
“Saya mengira West End akan sepi penonton, tapi ternyata saya salah dan saya sangat gembira karena saya salah,” ujar Lloyd-Webber seperti dikutip surat kabar Inggris.
Di tempat-tempat lainnya di London, para bartender sibuk menyalurkan semangat Olimpiade mereka ke dalam minuman.
The Ritz di Piccadilly memiliki minuman koktil seharga $40 yang disebut United Dream, dengan campuran gin, minuman jahe beralkohol, buah feijoa dan kacang tonka, teh kamomil, lemon, sirup sage dan seledri.
Waralaba Park Plaza Hotels & Resorts di London menciptakan lima koktil bertema Olimpiade di lima hotelnya di ibukota Inggris tersebut. Minuman-minuman itu diberi nama Out Of The Blue, Finishing Line, Off With A Bang, Roadrunner dan False Start.
Chinawhite memberikan sampanye Moet pada para pemenang medali.
“Mereka terlihat bersenang-senang. Beberapa atlet telah berlatih selama delapan tahun untuk sampai di sini dan mereka pantas untuk bersantai,” ujar Spallone. (Reuters/Belinda Goldsmith)
Restoran dan toko-toko mengeluh bahwa Olimpiade telah mengubah pusat kota London menjadi kota hantu, karena warga London lebih memilih menonton pertandingan di rumah dan para wisatawan menghindari pusat kota.
Namun seiring dengan banyaknya atlet, dari jumlah total 10.800, yang keluar bergembira setelah bertahun-tahun bekerja keras, mereka disambut dengan tangan terbuka di bar dan klub malam.
Klub malam Chinawhite di Fitzrovia mengadakan pesta Olimpiade di bar Last Lap milik mereka, bekerja sama dengan perusahaan ESP dari Australia yang menyediakan hiburan bagi para atlet di acara-acara besar, dan menawarkan pemenang medali emas minuman Golden Cocktail secara cuma-cuma.
Koktil tersebut terbuat dari campuran konyak dan sampanye serta bercak emas dan tiga cincin emas di dasar gelas.
“Kami telah memberikannya pada beberapa pemenang medali emas,” ujar direktur klub Chinawhite James Spallone pada kantor berita Reuters. Ia menambahkan bahwa para staf sudah paham siapa saja yang memenangkan medali emas sehingga tidak akan tertipu.
“Kota London cukup sepi selama ini namun sekarang mulai ramai lagi.”
Ia menolak mengatakan siapa saja atlet yang telah menerima Golden Cocktail, namun fotografer telah menangkap gambar perenang AS Ryan Lochte, yang meraih lima medali emas di London, serta perenang Afrika Selatan Chad le Clos, yang mengalahkan Michael Phelps pada nomor gaya kupu-kupu 200 meter, saat meninggalkan klub tersebut.
Koran-koran Inggris dipenuhi foto-foto atlet-atlet yang sedang berpesta. Pembalap sepeda Bradley Wiggins terlihat sedang bercakap-cakap dengan musisi Paul Weller, perenang Inggris Rebecca Adlington dan timnya tertangkap di Taman Gantung Kensington, sementara Phelps tampak berpesta di daerah Soho.
Klub Mahiki di daerah elit Mayfair yang sering didatangi selebriti mengadakan pesta setiap malam untuk para atlet Inggris. Juru bicara klub tersebut mengatakan tempat itu “super sibuk” dan merupakan tempat favorit atlet Olimpiade.
The Dukes, hotel butik di Mayfair dan hanya sepelemparan batu dari Istana Buckingham, juga melaporkan bisnis yang cepat dan permintaan yang banyak untuk minuman martini Five Rings seharga $27 yang terbuat dari anggur putih, minuman Grand Marnier, vodka yang dicampur jahe dan kulit jeruk minuman jahe beralkohol.
Sebelum Olimpiade dimulai, pengusaha musikal dan pemilik teater Andrew Lloyd-Weber memperkirakan adanya “pertempuran berdarah” di daerah tempat teater-teater di London, West End, selama Olimpiade berlangsung.
Pada Rabu (8/8), begitu para atlet keluar mencari hiburan, Lloyd Webber termakan omongannya sendiri.
Data menunjukkan bahwa jumlah penonton teater-teaternya di London naik 25 persen sejak Olimpiade mulai pada 27 Juli. Sebagian besar adalah warga Inggris sendiri dan jumlah penonton asing berkurang.
“Saya mengira West End akan sepi penonton, tapi ternyata saya salah dan saya sangat gembira karena saya salah,” ujar Lloyd-Webber seperti dikutip surat kabar Inggris.
Di tempat-tempat lainnya di London, para bartender sibuk menyalurkan semangat Olimpiade mereka ke dalam minuman.
The Ritz di Piccadilly memiliki minuman koktil seharga $40 yang disebut United Dream, dengan campuran gin, minuman jahe beralkohol, buah feijoa dan kacang tonka, teh kamomil, lemon, sirup sage dan seledri.
Waralaba Park Plaza Hotels & Resorts di London menciptakan lima koktil bertema Olimpiade di lima hotelnya di ibukota Inggris tersebut. Minuman-minuman itu diberi nama Out Of The Blue, Finishing Line, Off With A Bang, Roadrunner dan False Start.
Chinawhite memberikan sampanye Moet pada para pemenang medali.
“Mereka terlihat bersenang-senang. Beberapa atlet telah berlatih selama delapan tahun untuk sampai di sini dan mereka pantas untuk bersantai,” ujar Spallone. (Reuters/Belinda Goldsmith)