Para pelayat menghadiri pemakaman seorang pemain hoki lapangan putri Pakistan pada hari Jumat (17/3) yang tewas dalam kecelakaan kapal migran di lepas pantai Italia bulan lalu. Kematiannya memicu keterkejutan dan kesedihan di negara Islam yang miskin ini.
Kapal yang membawa atlet Shahida Raza dan 170 lainnya berlayar dari pelabuhan Turki, Izmir, bulan lalu. Di dalamnya ada orang-orang dari Afghanistan, Pakistan, Iran, dan negara-negara lain yang mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa. Namun, kapal itu pecah di perairan lepas Calabria, menewaskan Raza dan setidaknya 66 lainnya.
Pemakaman Raza berlangsung di Quetta, ibu kota Baluchistan, provinsi di barat daya, sehari setelah jenazahnya dipulangkan dari Italia dengan bantuan Kementerian Luar Negeri negara itu.
Keluarga Raza mengatakan atlet itu berusaha beremigrasi ke Eropa untuk mencari pekerjaan yang baik dan mendapatkan uang untuk pengobatan putranya yang mengalami kerusakan otak dan lumpuh sebagian.
Anak laki-lakinya yang masih berusia tiga tahun itu tidak berada di atas kapal bersama Raza saat peristiwa naas terjadi.
Foto-foto Raza yang mengenakan pakaian dengan warna-warna yang mencerminkan bendera Pakistan dan penghargaan-penghargaan olahraga yang pernah diraihnya banyak diberitakan di televisi dan media sosial. Tetapi kebanyakan orang baru mengenalnya setelah kematiannya, karena olah raga putri tidak disiarkan secara luas di televisi di Pakistan. [ab/uh]