Atlet Putri Arab Saudi Terobos Stereotip

  • Heather Murdock

Foto bertanggal 21 Mei 2012 ini menunjukkan anggota tim sepakbola putri Arab Saudi sedang berlatih di Riyadh, Arab Saudi. (Foto: dok.)

Atlet-atlet putri Arab Saudi mengatakan olahraga berada di garis depan untuk menerobos tradisi yang menekan kaum perempuan.

Salah satu negara terkaya di Timur Tengah, Arab Saudi dalam banyak hal tidak kalah modern dibanding tempat lainnya di dunia dalam hal infrastruktur dan kemudahan.

Tapi para aktivis mengatakan negara kerajaan itu masih tertinggal jauh dalam pelaksanaan hak-hak perempuan.

Di kota pesisir Jeddah, para aktivis mengatakan dengan mendorong perempuan dewasa dan anak-anak untuk bermain bola basket dan olahraga lainnya, mereka mendorong kesehatan, dan berusaha menerobos citra perempuan Arab Saudi yang tidak dipandang di mata masyarakat.

Mengenakan seragam putih dengan celana panjang dan jilbab, tim bola basket putri Jeddah United bermain dalam pertandingan eksibisi di Malaysia. Para pejabat mengatakan dengan bertanding di ajang internasional, perempuan Saudi memperluas wawasan mereka, serta masyarakat di negara-negara yang mereka kunjungi.

Lina Almaeena, kepala tim Jeddah United Sport Company mengatakan, "Kami bertanding di Amerika, Malaysia, Yordania dan UEA, serta Riyadh dan kota-kota lainnya di Arab Saudi. Kami melakukannya untuk mempromosikan olahraga secara lokal dan internasional sebagai upaya mengubah stereotip dan menunjukkan sebuah aspek kehidupan yang berbeda di Arab Saudi."

Atlet putri Nour Gary mengatakan untuk mengubah stereotip di Arab Saudi diperlukan perubahan-perubahan norma, tanpa melanggar aturan.

Laki-laki tidak diperbolehkan menonton pertandingan dan kamera hanya diperbolehkan jika para atlet putri mengenakan seragam jilbab tertutup. Tapi ia mengatakan banyak yang tidak setuju.

Gary mengatakan, "Ini tidak melanggar hukum atau bertentangan dengan agama, tapi terjadi karena orang-orang memiliki keyakinan berbeda larangan dan berusaha menghentikan orang lain. Jadi, dengan bersikap terbuka terhadap olahraga akan memberi pandangan lebih luwes terhadap hal-hal lain."

Para atlet putri mengatakan hak-hak perempuan di Arab Saudi telah mencapai kemajuan dalam beberapa tahun belakangan, tetapi banyak kebebasan dasar lainnya, seperti larangan bagi perempuan untuk mengemudikan mobil, masih ada.

Tahun lalu, perempuan di Arab Saudi untuk pertama kalinya diperbolehkan memilih dalam pemilu dan 20 perempuan terpilih untuk menduduki jabatan pemerintah lokal. Seperti politisi, para atlet putri mengatakan mereka yakin olahraga putri pada akhirnya akan diterima masyarakat. [zb/ii]