Keinginan mengagumi keindahan warna-warni daun pada musim gugur, makan sushi, dan berbelanja, mendorong banyak turis asing berkunjung ke Jepang, Selasa (11/10), hari pertama dicabutnya penutupan negara itu terkait COVID-19.
Selama lebih dari dua tahun, Jepang menerapkan kendali ketat perbatasan untuk mengekang pandemi virus corona.
Wisatawan diperkirakan memberi dorongan 5 triliun yen ($35 miliar) yang sangat dibutuhkan untuk ekonomi terbesar ketiga di dunia itu. Dan banjir turis diperkirakan terus bertambah.
Batas harian 50.000 kedatangan juga dicabut. Maskapai telah menambah penerbangan untuk menanggapi pembukaan kembali perbatasan secara penuh. Perjalanan bebas visa kembali berlaku untuk bisnis dan pariwisata jangka pendek dari lebih 60 negara.
Satu-satunya protokol yang tersisa untuk masuk ke Jepang adalah pengunjung harus divaksinasi lengkap dengan satu booster atau mengantongi hasil tes PCR negatif dalam 72 jam keberangkatan. Setelah itu, hampir semua pengunjung dari Amerika, Asia, Eropa, dan Amerika Selatan tidak perlu dikarantina. [ka/ab]