Persinggahan pertama Aung San Suu Kyi adalah Jenewa, di mana ia akan berpidato dalam konferensi tahunan Organisasi Buruh Internasional (ILO).
Pemimpin demokrasi Burma Aung San Suu Kyi telah berangkat untuk melakukan perlawatan bersejarah ke Eropa. Anggota parlemen Burma yang telah menghabiskan 20 tahun sebagai tahanan rumah itu berangkat dari Rangun hari Rabu untuk melakukan kunjungan pertamanya ke Eropa dalam 24 tahun.
Persinggahan pertama Aung San Suu Kyi adalah Jenewa pada tanggal 14 Juni, di mana ia dijadwalkan akan berpidato dalam konferensi tahunan Organisasi Buruh Internasional. Dari Jenewa ia akan ke Norwegia untuk menyampaikan pidato penerimaan Hadiah Nobel Perdamaian yang tidak dapat diterimanya secara langsung pada tahun 1991 karena masih berada dalam tahanan.
Aung San Suu Kyi kemudian akan singgah sebentar di Irlandia untuk menerima penghargaan HAM dari Amnesty International yang akan diserahkan oleh penyanyi rock Bono, dan akan melanjutkan perjalanan ke Inggris dimana dia telah diundang untuk berbicara di hadapan kedua majelis parlemen negara itu.
Aktivis demokrasi yang berusia 67 tahun itu, yang pernah tinggal di Inggris selama bertahun-tahun dengan suaminya yang sekarang telah meninggal dunia, juga berencana untuk melakukan banyak acara pribadi yang tidak dijadwalkan ketika ia melakukan perlawatan Eropanya.
Perjalanan Ini merupakan lawatan kedua Aung San Suu Kyi ke luar negeri setelah kunjungan lima hari baru-baru ini ke Thailand. Kunjungannya ke luar negeri dilakukan sementara Burma terus melakukan reformasi demokrasi setelah puluhan tahun di bawah kekuasaan militer.
Aung San Suu Kyi diperkirakan akan kembali ke Burma pada saat berlangsungnya sidang parlemen di negaranya. Sidang parlemen Burma mendatang akan membahas rancangan undang-undang penting, termasuk Undang Undang peraturan media dan investasi asing di negara itu.
Persinggahan pertama Aung San Suu Kyi adalah Jenewa pada tanggal 14 Juni, di mana ia dijadwalkan akan berpidato dalam konferensi tahunan Organisasi Buruh Internasional. Dari Jenewa ia akan ke Norwegia untuk menyampaikan pidato penerimaan Hadiah Nobel Perdamaian yang tidak dapat diterimanya secara langsung pada tahun 1991 karena masih berada dalam tahanan.
Aung San Suu Kyi kemudian akan singgah sebentar di Irlandia untuk menerima penghargaan HAM dari Amnesty International yang akan diserahkan oleh penyanyi rock Bono, dan akan melanjutkan perjalanan ke Inggris dimana dia telah diundang untuk berbicara di hadapan kedua majelis parlemen negara itu.
Aktivis demokrasi yang berusia 67 tahun itu, yang pernah tinggal di Inggris selama bertahun-tahun dengan suaminya yang sekarang telah meninggal dunia, juga berencana untuk melakukan banyak acara pribadi yang tidak dijadwalkan ketika ia melakukan perlawatan Eropanya.
Perjalanan Ini merupakan lawatan kedua Aung San Suu Kyi ke luar negeri setelah kunjungan lima hari baru-baru ini ke Thailand. Kunjungannya ke luar negeri dilakukan sementara Burma terus melakukan reformasi demokrasi setelah puluhan tahun di bawah kekuasaan militer.
Aung San Suu Kyi diperkirakan akan kembali ke Burma pada saat berlangsungnya sidang parlemen di negaranya. Sidang parlemen Burma mendatang akan membahas rancangan undang-undang penting, termasuk Undang Undang peraturan media dan investasi asing di negara itu.