Meski telah berjanji meningkatkan bantuan luar negeri, Australia akan memperkecil jumlahnya menyusul rencana pengetatan anggaran.
CANBERRA —
Australia akan memperlambat proyeksi kenaikan dana bantuan luar negeri sebagai langkah pengetatan dalam rencana anggaran tahunan baru yang akan diluncurkan Selasa (14/5).
Menteri Luar Negeri Bob Carr mengatakan Senin bahwa janji lama Australia untuk meningkatkan dana bantuan luar negeri menjadi 0,5 persen dari pendapatan nasional kotor pada 2015-2016 akan ditunda dua tahun.
Janji itu sudah ditunda untuk tahun fiskal saat ini yang berakhir 30 Juni.
Carr mengatakan dana bantuan luar negeri akan meningkat sekitar AU$500 juta (US$499 juta) menjadi AU$5,7 dolar pada tahun fiskal berikutnya, atau naik 9,6 persen pada tahun yang sedang berjalan.
Ia mengatakan 24 negara kaya anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), yang termasuk Australia, telah mengurangi anggaran bantuan luar negeri rata-rata 4 persen tahun lalu.
“Kami akan meningkatkan bantuan kami, namun tidak pada tingkat yang kami harapkan sebelumnya pada masa yang lebih baik,” ujar Carr pada wartawan.
“Alternatifnya adalah meminjam uang untuk bantuan pembangunan di luar negeri dan itu tidak berkesinambungan,” tambahya.
Australia berjanji pada 2010 untuk meningkatkan dana bantuan luar negerinya untuk memenuhi target milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2015-2016.
Meski permintaan dari China untuk bahan mentah seperti bijih besi dan batu bara telah membuat Australia terhindar dari resesi selama krisis ekonomi global, perlambatan industri pertambangan dan mata uang yang tinggi telah menggerogoti pendapatan pajak korporat Australia. (AP/Rodd McGuirk)
Menteri Luar Negeri Bob Carr mengatakan Senin bahwa janji lama Australia untuk meningkatkan dana bantuan luar negeri menjadi 0,5 persen dari pendapatan nasional kotor pada 2015-2016 akan ditunda dua tahun.
Janji itu sudah ditunda untuk tahun fiskal saat ini yang berakhir 30 Juni.
Carr mengatakan dana bantuan luar negeri akan meningkat sekitar AU$500 juta (US$499 juta) menjadi AU$5,7 dolar pada tahun fiskal berikutnya, atau naik 9,6 persen pada tahun yang sedang berjalan.
Ia mengatakan 24 negara kaya anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), yang termasuk Australia, telah mengurangi anggaran bantuan luar negeri rata-rata 4 persen tahun lalu.
“Kami akan meningkatkan bantuan kami, namun tidak pada tingkat yang kami harapkan sebelumnya pada masa yang lebih baik,” ujar Carr pada wartawan.
“Alternatifnya adalah meminjam uang untuk bantuan pembangunan di luar negeri dan itu tidak berkesinambungan,” tambahya.
Australia berjanji pada 2010 untuk meningkatkan dana bantuan luar negerinya untuk memenuhi target milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2015-2016.
Meski permintaan dari China untuk bahan mentah seperti bijih besi dan batu bara telah membuat Australia terhindar dari resesi selama krisis ekonomi global, perlambatan industri pertambangan dan mata uang yang tinggi telah menggerogoti pendapatan pajak korporat Australia. (AP/Rodd McGuirk)