Australia Izinkan Bayi yang Dirawat dan Orang Tuanya Tetap di Negara itu

Aktivis memegang poster dan meneriakkan slogan-slogan ketika unjuk rasa di luar kantor Departemen Imigrasi Australia di Sydney, 4 Februari 2016.

Kampanye terbuka yang membela bayi putri keluarga yang mencari suaka telah mendorong menteri imigrasi Australia untuk mengizinkan keluarga itu tetap berada di negara itu dan tidak akan dikembalikan ke kamp tahanan yang terpencil.

Bayi berusia satu tahun itu, yang dikenal dengan nama Bayi Asha, dibawa ke Rumah Sakit Anak-Anak Lady Cilento di Brisbane untuk berobat bulan lalu dari sebuah kamp tahanan di pulau Nauru, samudera Pasifik selatan, di mana ia menderita kecelakaan tertumpah air panas. Rumah sakit tidak mau membebaskan anak itu setelah perawatan sampai rumah sakit mendapat jaminan bayi itu akan mendapat tempat dengan lingkungan yang lebih aman.

Berita penderitaan Bayi Asha menimbulkan kampanye media sosial untuk menjaga agar keluarga itu tidak dikembalikan ke Nauru, dan ratusan pemrotes melancarkan blokade untuk mencegah bayi itu dengan paksa dikeluarkan dari rumah sakit.

Menteri Imigrasi Peter Dutton mengumumkan hari Minggu (21/2) bahwa Asha dan orang-tuanya dapat tetap di Brisbane berdasarkan “penahanan di daerah setempat,” kebijakan yang mengizinkan pencari suaka bergerak dengan bebas di daerah setempat. [gp]