Australia mengalami resesi pertama dalam kurun hampir dua dekade akibat pandemi Covid-19.
Data yang dirilis Biro Statistik Australia, Rabu (2/9) mengindikasikan perekonomian negara itu menyusut 7 persen pada kuartal kedua mulai April hingga Juni, menyusul penurunan 0,3 persen dalam kuartal sebelumnya. Angka kuartal kedua ini menandai penurunan terbesar sejak pencatatan mulai dilakukan pada tahun 1959 dan jauh lebih buruk daripada perkiraan sebelumnya, 5,9 persen.
BACA JUGA: Pemerintah Australia: Vaksin Covid-19 Tidak DiwajibkanIni merupakan resesi pertama bagi Australia sejak tahun 1991. Perekonomian sudah berada dalam tekanan akibat kebakaran hutan hebat awal tahun ini yang menghancurkan lebih dari 3.000 rumah dan jutaan hektare lahan.
“Perhitungan nasional hari ini mengukuhkan dampak buruk Covid-19 terhadap perekonomian Australia,” kata Menteri Keuangan Josh Frydenberg kepada reporter di Canberra. “Catatan pertumbuhan ekonomi kita selama 28 tahun berturut-turut kini telah berakhir,” lanjutnya.
Perilisan data ekonomi itu dilakukan ketika para legislator di Victoria, negara bagian di selatan Australia , menyetujui rancangan undang-undang untuk memperpanjang keadaan darurat di sana selama enam bulan lagi.
Penduduk di negara bagian terpadat kedua di Australia dan ibu kotanya, Melbourne, telah berada dalam perintah penutupan yang ketat dalam beberapa minggu terakhir akibat munculnya kasus virus corona baru yang melonjak tajam.
Australia telah mengukuhkan 25.923 kasus Covid-19, termasuk 663 kematian, menurut situs pelacak virus corona Universitas John Hopkins. [lj/uh]