Seorang pejabat Australia Selasa (1/4) memperingatkan bahwa pencarian pesawat MH370 Malaysia Airlines yang hilang dapat berlarut-larut untuk waktu yang lama.
Seorang pejabat Australia telah memperingatkan bahwa pencarian pesawat penumpang Malaysia “dapat berlangsung berlarut-larut dalam waktu lama” sementara usaha terus dilakukan untuk mencari jejak pesawat tersebut lebih dari tiga minggu setelah pesawat itu hilang.
Mantan pimpinan kementerian pertahanan Angus Houston, yang memimpin badan koordinasi bersama yang baru, mengatakan 10 pesawat militer sedang bekerja Selasa (1/4) mencari satu daerah di Samudera Hindia yang digambarkan seluas wilayah Irlandia.
Ia mengatakan tugas itu telah sulit karena lokasi pesawat itu yang terakhir diketahui jauh dari tempat kemana pesawat itu tampaknya telah pergi.
Ia mengatakan pencarian tersebut adalah yang paling menantang yang pernah dilihatnya, dan bahwa sejauh ini para petugas pencari belum menemukan apapun yang berhubungan dengan pesawat yang hilang 8 Maret itu dengan 239 orang di dalamnya.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak akan berangkat ke Australia Rabu (2/4).
Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Tony Abbott dalam konferensi pers di Perth hari Senin (31/3) mengatakan tidak ada batas waktu yang ditetapkan untuk menemukan pesawat tersebut.
“Saya tentu saja tidak menetapkan batas waktu pencarian. Kita berkewajiban kepada keluarga para penumpang, kepada setiap orang yang melakukan perjalanan udara, pada negara-negara yang warganya berada di dalam pesawat yang hilang itu, kepada dunia yang selama tiga minggu ini terpaku oleh misteri ini, kepada setiap orang yang melakukan apapun yang masuk akal dalam upaya pencarian ini, dan karenanya kita akan terus melakukan pencarian pada hari-hari mendatang,” ujar Abbott.
Tony Abbott menambahkan intensitas operasi ini terus meningkat meski menghadapi tantangan dan besarnya operasi yang disebutnya sebagai “upaya yang luar biasa sulitnya”.
Mantan pimpinan kementerian pertahanan Angus Houston, yang memimpin badan koordinasi bersama yang baru, mengatakan 10 pesawat militer sedang bekerja Selasa (1/4) mencari satu daerah di Samudera Hindia yang digambarkan seluas wilayah Irlandia.
Ia mengatakan tugas itu telah sulit karena lokasi pesawat itu yang terakhir diketahui jauh dari tempat kemana pesawat itu tampaknya telah pergi.
Ia mengatakan pencarian tersebut adalah yang paling menantang yang pernah dilihatnya, dan bahwa sejauh ini para petugas pencari belum menemukan apapun yang berhubungan dengan pesawat yang hilang 8 Maret itu dengan 239 orang di dalamnya.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak akan berangkat ke Australia Rabu (2/4).
Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Tony Abbott dalam konferensi pers di Perth hari Senin (31/3) mengatakan tidak ada batas waktu yang ditetapkan untuk menemukan pesawat tersebut.
“Saya tentu saja tidak menetapkan batas waktu pencarian. Kita berkewajiban kepada keluarga para penumpang, kepada setiap orang yang melakukan perjalanan udara, pada negara-negara yang warganya berada di dalam pesawat yang hilang itu, kepada dunia yang selama tiga minggu ini terpaku oleh misteri ini, kepada setiap orang yang melakukan apapun yang masuk akal dalam upaya pencarian ini, dan karenanya kita akan terus melakukan pencarian pada hari-hari mendatang,” ujar Abbott.
Tony Abbott menambahkan intensitas operasi ini terus meningkat meski menghadapi tantangan dan besarnya operasi yang disebutnya sebagai “upaya yang luar biasa sulitnya”.