Australia sedang mempertimbangkan untuk mengikuti langkah Amerika Serikat dan Inggris yang melarang penumpang membawa laptop ke kabin pesawat dengan tujuan negara itu.
PM Malcom Turnbull mengungkapkan itu, Rabu (17/5), namun menolak menjelaskan apakah langkah itu terkait ancaman ISIS yang dibahas Presiden AS Donald Trump dengan dua diplomat Rusia.
Sehari sebelumnya Turnbull mengatakan, pemerintahnya sedang mengamati secara seksama larangan laptop dan tablet dalam kabin pesawat yang diumumkan AS dan Inggris Maret lalu bagi penerbangan-penerbangan yang berasal dari beberapa negara di Timur Tengah.
Turnbull mengatakan, sebagai perdana menteri, yang berusaha melindungi keamanan dan kepentingan nasional Australia, ia tidak ingin membicarakan sumber pertimbangan pemerintahnya mengambil keputusan itu.
Kepada wartawan ia mengatakan, bukan tugasnya menyuapi media dengan pernyataan spekulatif. Perdana menteri itu menegaskan, Australia akan bekerjasama erat dengan mitra-mitranya di berbagai penjuru dunia untuk secara konstan mengevaluasi keamanan penerbangan.
Trump dikecam karena mengungkapkan informasi rahasia kepada Menlu Rusia Sergei Lavrov dan Duta Besar Rusia untuk AS Sergei Kislyak mengenai ancaman bom laptop dari ISIS. Turnbull menolak mengatakan, apakah informasi serupa juga diperoleh Australia. [ab/as]