Australia dan Selandia Baru mengirimkan sejumlah pesawat ke Kaledonia Baru, untuk mengevakuasi warga negara mereka. Wilayah milik Prancis di kawasan Pasifik itu telah dilanda kekerasan yang mematikan selama sepekan.
Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong mengunggah di platform media sosial X, bahwa “ dua penerbangan bantuan pemerintah” Australia telah diijinkan oleh Prancis untuk mengevakuasi warga Australia dan wisatawan lain dari Kaledonia Baru pada Selasa. Wong juga menambahkan bahwa para penumpang diprioritaskan menurut kebutuhan mereka, dan bahwa pemerintah akan “terus mengupayakan penerbangan-penerbangan berikutnya”.
Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Winston Peters mengatakan bahwa pemerintahnya telah mengirimkan sebuah pesawat ke ibu kota negara pulau itu, Noumea, untuk mengevakuasi 50 warga negaranya. Peters mengakui bahwa warga Selandia Baru di Kaledonia Baru “ telah menghadapi hari-hari yang penuh tantangan” dan bahwa membawa mereka pulang “adalah sebuah prioritas penting” bagi Wellington.
Sekurangnya enam orang telah tewas dan ratusan lainnya terluka sejak kekerasan pecah pada Senin pekan lalu, terkait RUU yang sedang diperdebatkan di parlemen Prancis. RUU ini akan mengizinkan warga yang lahir di Prancis dan telah tinggal di Kaledonia Baru selama 10 tahun, untuk ikut memberikan suara dalam pemilu lokal. Para pemimpin gerakan pro-kemerdekaan di negara pulau itu mengatakan, langkah tersebut akan melemahkan kekuatan suara dari penduduk asli suku Kanak, yang telah menderita di bawah diskriminasi selama beberapa dekade.
BACA JUGA: Kaledonia Baru Dilanda Kekerasan MematikanMajelis Nasional Prancis menyetujui langkah tersebut pekan lalu melalui pemungutan suara 351 berbanding 153. RUU ini masih harus disetujui dalam sesi khusus dari dua kamar parlemen bulan depan.
Sejumlah rumah dan bisnis telah dijarah dan dibakar di Noumea, memaksa pihak berwenang untuk menerapkan pembatasan sejak petang hingga pagi dan larangan berkumpulnya massa.
Kekerasan juga telah memaksa penutupan sekolah dan bisnis, begitu juga bandara di pulau tersebut. Prancis telah mengerahkan lebih dari seribu personil keamanan untuk membantu mengakhiri kerusuhan, dengan ratusan lagi akan tiba pada Selasa.
Sekurangnya 270 orang telah ditangkap.
Prancis setuju untuk memberikan kekuatan politik lebih besar dan otonomi bagi Kaledonia Baru pada 1998, dan menyelenggarakan tiga referendum terkait status pulau tersebut. Para pemilih telah menolak status kemerdekaan dalam tiga referendum tersebut. [ns/ab]