Australia, Selandia Baru Memulai Inspeksi Udara Tonga Setelah Tsunami

Pesawat Orion di pangkalan di Auckland, Selandia Baru, Senin, 17 Januari 2022, sebelum terbang untuk membantu pemerintah Tonga setelah letusan gunung berapi bawah laut. (NZDF melalui AP)

Australia dan Selandia Baru mengirim pesawat pengintai militer ke Tonga, pulau terpencil di Pasifik, pada Senin (17/1) untuk menilai kerusakan yang disebabkan oleh letusan kuat gunung berapi bawah laut pada Sabtu (15/1).

Letusan itu menyemburkan awan abu raksasa di atas Tonga dan memicu tsunami yang menyapu pesisir negara itu. Para pejabat di Australia dan Selandia Baru menyatakan mereka telah menerima laporan mengenai kerusakan signifikan di toko-toko dan rumah-rumah di kawasan pesisir dari warga Tonga yang menggunakan layanan telepon satelit.

Letusan gunung berapi Hunga-Tonga-Hunga-Ha’apai pada Sabtu (15/1) menimbulkan kerusakan berat pada kabel serat optik tunggal bawah laut yang memberikan layanan telepon dan internet ke pulau Tonga. Perbaikan kabel itu dapat memakan waktu satu hingga tiga pekan.

Perahu terbalik yang diyakini terkena dampak tsunami yang disebabkan oleh letusan gunung berapi bawah laut di Pulau Tonga di Pasifik Selatan, di Muroto, Prefektur Kochi, Jepang, 16 Januari 2022. (Foto: Kyodo via REUTERS)

Pihak berwenang Tonga mengatakan abu vulkanik telah membuat air menjadi beracun dan mencemari pasokan air minum di pulau tersebut, serta mendesak warga agar mengenakan masker dan minum air kemasan.

Pihak berwenang juga mengemukakan keprihatinan mengenai para petugas bantuan yang membawa COVID-19 ke pulau itu, yang sejauh ini terhindar dari penyakit tersebut.

Satu-satunya korban yang dikukuhkan di Tonga dari letusan pada Sabtu (15/1) adalah seorang perempuan Inggris yang tersapu ke laut oleh tsunami.

Letusan itu memicu peringatan tsunami di sebagian besar pesisir barat AS. Dua orang di Peru tenggelam karena gelombang tinggi yang dipicu oleh tsunami. [uh/ab]