Lebah madu (honey bee) membantu penyerbukan tanaman pangan senilai hampir 3,7 miliar dolar AS di Australia setiap tahunnya. Namun sayangnya, lebah-lebah itu harus melakukannya di lingkungan tertutup seperti rumah kaca.
Drone mini kini sedang dipersiapkan di negara itu untuk menggantikan posisi mereka. Mesin terbang itu dinamakan Polybee, karena sesuai namanya berfungsi sebagai penyebar serbuk sari.
Polybee sendiri sebetulnya dikembangkan sejumlah inovator dari Singapura, dan pernah diujicobakan di Inggris tahun ini. Hasilnya ternyata mengungguli apa yang dilakukan bumble bee, yang selama ini dianggap sebagai standar emas untuk penyerbukan rumah kaca di belahan bumi utara.
Your browser doesn’t support HTML5
Siddharth Jadhav adalah salah satu inovator yang mengembangkan Polybee. "Dalam satu tahun, kami mengalami peningkatan lebih dari 50 persen dibandingkan dengan penyerbukan yang dilakukan bumble bee."
Organisasi penelitian dan pengembangan nirlaba Hort Innovation mendanai studi tersebut di Australia. Mereka menguji coba Polybee untuk dimanfaatkan pada budi daya tanaman yang tumbuh cepat di ruang tertutup. Saat ini mereka menggunakan Polybee untuk membantu menyebarkan serbuk sari pada tanaman stroberi di Kampus Hawkesbury, University of Western Sydney.
Brett Fifield, CEO Hort Innovation, mengatakan,"Penyerbukan adalah sesuatu yang sangat diperhitungkan oleh petani di ruang tertutup. Penelitian ini berusaha membantu mereka melakukannya dengan lebih efektif dan lebih efisien, sehingga bisa mengurangi biaya.”
Bumble bee tidak diperbolehkan diimpor ke Australia sehingga tanaman seperti stroberi dan tomat terpaksa diserbuki secara manual di rumah kaca. Proses ini, kata Kepala Uji Coba University of Western Sydney, Dr Patsavee Utaipanon, sangat memakan waktu dan padat karya. Ia berharap Polybee bisa menjadi solusinya.
Percobaan di Australia ini juga mencoba melihat potensi lalat tiup dan lebah asli tanpa sengat sebagai alternatif agen penyerbukan. [ab/uh]