Ayah Gadis Pakistan Berterima Kasih atas Dukungan Global

Remaja puteri Pakistan, Malala Yousufzai bersama ayahnya Ziauddin Yousufzai di rumah sakit Queen Elizabeth di Birmingham (8/11).

Ziauddin Yousafzai, ayah gadis remaja Pakistan yang ditembak oleh Taliban berterima kasih kepada orang di seluruh dunia yang telah menunjukkan dukungan bagi puterinya.
Sang ayah berkata demikian hari Jumat di Rumah Sakit Elizabeth di Birmingham, Inggris, di mana puterinya, Malala, dirawat karena menderita luka serius akibat penembakan itu.

Dia mengatakan Malala kini sudah mulai pulih dan ingin semua orang tahu bahwa dia terinspirasi dan terharu oleh ribuan kartu, pesan dan hadiah yang ia terima. Dia mengatakan keprihatinan semacam itu telah membuat dia tabah dan tegar.

Kawanan bersenjata Taliban menembak Malala Yousafzai, 15 tahun, di kepala dan leher bulan lalu di Lembah Swat, Pakistan barat laut. Dia diakui secara internasional karena mendokumentasi kekejaman Taliban di wilayah dekat rumahnya dan memperjuangkan pendidikan perempuan.

Lebih dari 60.000 orang menandatangani petisi yang menyerukan agar Malala dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian.

Secara terpisah, utusan khusus PBB Gordon Brown memberi pemerintah Pakistan sebuah petisi dengan lebih dari satu juta tanda tangan untuk mendukung Malala.

Permohonan yang disampaikan mantan Perdana Menteri Inggris itu juga mendukung hak universal akan pendidikan.

Awal pekan ini, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyatakan Sabtu sebagai hari untuk memperingati Malala dan 61 juta anak yang masih belum bisa bersekolah.

Komisi HAM Pakistan memuji langkah itu, dan mengatakan Malala dianggap sebagai simbol aspirasi anak perempuan untuk memperoleh pendidikan.