Seiring mendekatnya badai Biparjoy, yang diperkirakan akan mencapai daratan pada Kamis malam (15/6), wilayah pesisir India dan Pakistan kini berada dalam keadaan siaga tinggi.
Di salah satu kamp bantuan untuk warga terlantar di Gharo, sebuah desa di Pakistan, Bayan Bibi yang berusia 80 tahun mengatakan pihak berwenang telah mengevakuasi mereka dari kota pesisir di Thatta. Namun kini mereka menghadapi masalah karena kekurangan obat.
Angin kencang dan hujan lebat tidak menyurutkan upaya petugas setempat untuk memindahkan warga di daerah-daerah yang rentan, seperti di Thatta, Keti Bandar, Sajawal dan Badin, ke daerah yang lebih aman di bagian selatan Pakistan. Daerah-daerah rentan itu juga terkena dampak banjir dahsyat tahun lalu yang membuat ribuan orang mengungsi. Bagi sebagian besar orang di daerah-daerah rentan itu, evakuasi kali ini adalah yang kedua.
BACA JUGA: Pakistan Evakuasi 80 Ribu Warganya karena Ancaman TopanPerdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif pada hari Selasa (13/6) memerintahkan pihak berwenang untuk mengevakuasi semua warga di kota dan daerah pesisir yang berisiko terdampak badai.
Evakuasi serupa juga tampak dilakukan di wilayah pesisir India. Kegiatan penangkapan ikan di India telah ditangguhkan hingga 16 Juni.
Departemen Meteorologi India mengatakan topan itu membawa angin berkecepatan hingga 145 kilometer per jam, yang diproyeksikan akan mendarat di dekat Pelabuhan Jakhau di distrik Kutch, di negara bagian Gujarat, India, hari Kamis (15/6).
Penduduk yang tinggal dalam jarak lima kilometer dari pantai di Gujarat harus dievakuasi.
Sejauh ini sedikitnya empat orang tewas akibat badai itu.
Kantor berita Press Trust of India mengatakan hampir 50.000 orang telah dievakuasi dari berbagai kamp bantuan di Gujarat. [em/jm]