Sebagian besar kegiatan wilayah selatan Taiwan ditangguhkan pada Minggu (3/9) saat Topan Haikui menerjang kota-kota dan lahan pertanian di wilayah itu. Warga diminta untuk tetap tinggal di rumah, sementara layanan penerbangan, transportasi kereta api, layanan feri, sekolah, dan acara-acara di luar ruangan ditangguhkan. Belum ada laporan mengenai cedera atau kerusakan serius akibat badai tersebut.
Badai tersebut mendarat di daerah Taitung di pantai timur yang menghadap ke Pasifik sekitar pukul 3 sore waktu setempat, membawa angin berkecepatan 155 km/jam dan hembusan angin berkecepatan 190 km/jam.
Angin dan hujan deras tersebut menumbangkan pepohonan. Setidaknya satu pohon menimpa sebuah mobil minivan yang sedang diparkir. Beberapa daerah di dataran rendah kini terendam banjir.
BACA JUGA: Topan Saola Dekati China Selatan, Tunda Tahun Ajaran BaruMenurut Kementerian Dalam Negeri Taiwan, hingga hari Minggu malam hampir 4.000 orang telah dievakuasi dari wilayah pegunungan yang berisiko tinggi terkena tanah longsor dan banjir. Keluarga-keluarga membawa alas tidur dan kebutuhan lainnya ke gimnasium sekolah dan aula pertemuan umum, di mana mereka diberi makanan dan minuman.
Sekitar 75.000 rumah di kabupaten Taitung dan Hualien di sepanjang pantai timur mengalami pemadaman listrik untuk sementara waktu. Sementara sebuah tempat penginapan ambruk di Green Island, yang terletak tak jauh dari pantai, namun tidak ada korban luka yang dilaporkan.
Di antara acara-acara yang dibatalkan di Taiwan adalah festival balon udara di wilayah Taichung tengah.
Haikui diperkirakan akan terus bergerak menuju China setelah melintasi Taiwan, dan pihak berwenang di Kota Shantou, provinsi Guangdong, China, menyarankan penduduk untuk mengambil tindakan pencegahan.
Haikui tiba ketika Topan Saola terus melemah saat berputar-putar di sepanjang pesisir China, di mana 900.000 orang dan 80.000 kapal penangkap ikan telah dipindahkan ke tempat yang aman. Sebagian besar Hong Kong dan sebagian daratan pesisir pantai juga telah menangguhkan kegiatan bisnis, transportasi, dan kegiatan belajar.
BACA JUGA: Kunjungi Kantor FEMA, Biden Ucapkan Terima Kasih pada Karyawan Atas Tanggapannya dalam BencanaPara pekerja di sejumlah kota di China telah diminta tetap tinggal di rumah dan sekolah di awal tahun ajaran baru ditunda dari hari Jumat (1/9) hingga Senin (4/9) ketika badai Saola berkecamuk pekan lalu. Kegiatan perdagangan di pasar saham Hong Kong juga dihentikan dan ratusan orang terdampar di bandara setelah sekitar 460 penerbangan di pusat bisnis dan perjalanan regional utama itu dibatalkan.
Jembatan lintas batas yang menghubungkan Hong Kong, pusat perjudian di Makau dan pusat manufaktur di Zhuhai sempat ditutup. Pemimpin Makau, Ho Iat Seng, juga memerintahkan penghentian operasi kasino. [em/jm]