Lembaga prakirawan cuaca pemerintah Amerika Serikat memprediksi musim badai Atlantik tahun 2024 akan “luar biasa,” ditandai dengan intensitas badai yang lebih kuat sehingga menimbulkan potensi ancaman di wilayah pesisir.
Sebagai negara bagian yang terletak di pesisir, badai sudah tidak asing lagi di Florida. Menurut para prakirawan cuaca dan tim di Miami, potensi badai yang semakin kuat diakibatkan oleh memanasnya suhu air laut.
"Air yang sangat hangat memperkuat proses perkembangan badai. Badai itu mendapat lebih banyak energi untuk menggerakkannya. Ini benar-benar waktu yang menakutkan untuk melihat musim gugur yang akan datang,” ujar Brian Haus, Direktur SUSTAIN Lab, kepada kantor berita Reuters.
Dalam situasi yang mendesak ini, para peneliti di Rosenstiel School of Marine, Atmospheric and Earth Science, University of Miami, menggunakan sebuah tangki super kuat untuk mempelajari dampak badai kategori 5 di wilayah pesisir, lalu mengembangkan strategi untuk melindungi wilayah tersebut.
Simulasi badai dalam tangki paling kuat di dunia ini dilakukan di SUSTAIN Lab, sebuah laboratorium yang dibangun pada tahun 2014 oleh University of Miami untuk memungkinkan para peneliti mengkaji interaksi antara atmosfer dan lautan dalam kondisi ekstrem.
"Jadi, di laboratorium ini, kita dapat menyimulasikan seberapa besar, misalnya, tekanan atau kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh badai terhadap garis pantai kita. Anda bisa menaruh model di sini untuk melihat, oh, bagaimana badai merusak rumah-rumah kita. Bagaimana kita dapat menjaga garis pantai kita dengan lebih baik dan mencegah kerusakan seperti itu,” jelas Peisen Tan, Kandidat PhD di University of Miami yang tergabung sebagai peneliti di laboratorium tersebut.
Tim peneliti lalu memasukkan berbagai benda yang ditemukan di lautan, seperti batu karang, ke dalam tangki untuk melihat bagaimana dampaknya terhadap ombak.
Tan mengatakan bahwa batu karang dan tanaman bakau merupakan pemecah gelombang alami yang sangat penting untuk melindungi garis pantai. Namun, katanya, jika kedua hal tersebut hilang maka dampak kerusakan bisa lebih parah.
Para peramal cuaca Amerika Serikat memperkirakan bahwa musim badai tahun ini berpotensi melebihi badai pada tahun 2005, yang menimbulkan badai Katrina dan Rita.
"Ini benar-benar mengejutkan, suhu lautan di luar sana saat ini. Kita melihat suhu yang biasanya baru terjadi pada bulan Agustus, atau Juli. Jadi ini sangat mengkhawatirkan. Kita memiliki amplifikasi air yang sangat hangat ini. Air yang sangat hangat ini memiliki efek penguatan pada proses berkembangnya badai,” sebut Haus.
Para peramal cuaca memperkirakan akan ada sebanyak empat hingga tujuh badai besar tahun ini. Rata-rata pada satu musim menghasilkan tiga badai besar di Amerika Serikat. [th/jm]