Badai Salju di Pantai Timur AS Tak Separah Perkiraan

Suasana di Times Square, kawasan Manhattan, New York, saat dilanda salju Senin (26/1) malam.

Badai musim dingin mencurahkan salju setinggi 30 cm di bagian timurlaut Amerika hingga Selasa (27/1) pagi.

Kondisi badai salju di pantai timur Amerika hari Selasa (27/1), tidak seburuk prediksi para peramal cuaca. Gubernur negara bagian New York dan New Jersey mulai mencabut larangan bepergian setelah Selasa subuh, sementara Dinas Cuaca Nasional menurunkan tingkat peringatan badai salju kuat bagi Kota New York menjadi badai musim dingin.

Walikota New York Bill de Blasio mengatakan kepada CNN, “Ini tak seperti hal-hal yang kita takutkan bakal terjadi.” De Blasio sebelumnya memperingatkan badai tersebut dapat menjadi salah satu yang terburuk yang akan dihadapi kota New York.

Bursa Saham New York beroperasi normal hari Selasa, tetapi markas besar PBB serta banyak sekolah dan tempat bisnis di berbagai penjuru kawasan timurlaut yang ditutup.

Seorang remaja di Long Island, New York, tewas di tengah hujan salju dan angin kencang pada Senin malam, ketika ia menabrak sebuah tiang lampu sewaktu sedang berseluncur dengan ban di atas salju.

Sementara itu salju yang turun di Massachusetts termasuk yang paling lebat. Angin berkecepatan hingga 126 kilometer per jam tercatat di pulau Nantucket, Massachusetts, semalam. Kawasan pesisir Connecticut, Maine, Massachusetts, New York dan Rhode Island masih dikenai peringatan badai salju kuat pada hari Selasa.

Perjalanan di kawasan timurlaut masih lumpuh. Lebih dari 4.500 penerbangan dibatalkan pada hari Selasa, menurut FlightAware.com, dan layanan kereta api dihentikan di New York, Boston dan daerah-daerah lain.

Badai itu tidak mengenai kota Washington DC, ibukota Amerika, yang hanya mengalami salju ringan bercampur hujan. Kantor pemerintah dan sekolah pemerintah dibuka dua jam lebih lambat untuk memberi waktu perjalanan ekstra bagi warga.