Badai tropis mencurahkan hujan di beberapa bagian wilayah utara Jepang, Rabu (28/7), setelah bergerak menjauh dari kawasan Tokyo, membuat kota tuan rumah Olimpiade itu terbebas dari kekhawatiran mengenai pertandingan yang terganggu.
Di Sendai, sejumlah perjalanan kereta tertunda dan pejalan kaki menghadapi angin kencang di jalan-jalan kota.
Badai Tropis Nepartak sejauh ini tidak menyebabkan kerusakan, tetapi Badan Meteorologi Jepang mendesak warga agar berhati-hati terhadap tanah longsor.
Badai itu disertai angin berkecepatan 65 kilometer per jam dan diperkirakan akan melemah serta bergerak ke lepas pantai barat Akita pada Rabu (28/7) malam.
BACA JUGA: Badai Masih Mengancam OlimpiadeTopan kedelapan bagi Jepang pada musim ini berada di dekat kota Ishinomaki di prefektur Miyagi pada Rabu (28/7) pagi, kata badan tersebut. Ishinomaki berlokasi sekitar 400 kilometer di sebelah timur laut Tokyo.
Nepartak adalah topan pertama yang mendarat di prefektur Miyagi sejak 1951, ketika dinas cuaca mulai mengumpulkan data topan. Miyagi adalah bagian dari kawasan timur laut yang rusak parah akibat gempa bumi dan tsunami pada Maret 2011.
Badai ini bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan sekitar 30 kilometer per jam dan diperkirakan menurunkan hujan dengan curah hingga 10 centimeter di seluruh kawasan utara dalam 24 jam mendatang.
Topan ini bergerak lebih jauh ke utara daripada yang diperkirakan sebelumnya, menimbulkan dampak terbatas terhadap Olimpiade. Beberapa pertandingan, seperti pada cabang olahraga selancar dan dayung dijadwal ulang. Pertandingan sepak bola putri, Selasam di prefektur Miyagi diselenggarakan sesuai jadwal. [uh/ab]