Badai tropis Franklin, pada Rabu (23/8), menyelimuti wilayah Pulau Hispaniola, yang terletak di antara Republik Dominika dan Haiti.
Badai yang disertai dengan kecepatan angin mencapai 85 kilometer per jam itu bergerak ke arah utara dengan kecepatan 17 kilometer per jam pada Rabu pagi.
Badai tersebut mendarat di sepanjang pantai selatan negara itu dekat Barahona.
BACA JUGA: Badai di California Tinggalkan Lumpur, Banjir dan Pohon TumbangBadai Franklin diperkirakan akan berputar-putar di atas pulau tersebut hampir sepanjang hari.
Badan ramalan cuaca memperingatkan badai itu menyebabkan hujan hingga 30 sentimeter di Republik Dominika, dengan curah hujan maksimum mencapai 41 sentimeter di wilayah barat dan tengah negara tersebut.
Sementara itu, hujan hingga 10 sentimeter diperkirakan akan turun di Haiti, dengan hampir 20 sentimeter di wilayah timur negara itu.
Di Republik Dominika, pihak berwenang telah menutup sekolah-sekolah, kantor-kantor lembaga pemerintah dan beberapa bandara. Sedikitnya 24 dari 31 provinsi di negara tersebut berada dalam keadaan siaga penuh.
Direktur Operasi Darurat di Republik Dominika, Juan Manuel Méndez, mengatakan “penduduk Republik Dominika harus berada di tempat yang aman, tanpa kecuali, di rumah mereka, rumah teman dan keluarga, atau di tempat penampungan.”
Your browser doesn’t support HTML5
Di Karibia, para pejabat sangat prihatin dengan dampak Franklin di Haiti, yang rentan terhadap bencana banjir. Terlebih karena hampir 200.000 orang telah mengungsi akibat kekerasan geng dan kini tinggal di jalanan atau tempat penampungan sementara.
Pada musim yang berakhir tanggal 30 November ini, diperkirakan akan terdapat antara 14 dan 21 badai lagi. [em/jm]