Penerbangan dan perjalanan kereta dimulai kembali dan aliran listrik sebagian besar pulih pada Jumat (11/8), setelah badai tropis menerjang Korea Selatan, yang sedang mempersiapkan konser pop bagi 40 ribu anggota Pramuka yang jambore globalnya terganggu oleh cuaca.
Sebagian besar kerusakan akibat Topan Khanun terkonsentrasi di bagian selatan dan timur, di mana beberapa kota diguyur hujan dengan curah 40 sentimeter. Puluhan rumah dan bangunan rusak, jalan-jalan ditutup dan sedikitnya ada laporan satu orang tewas.
Khanun telah melemah begitu tiba di wilayah metropolitan Seoul yang padat penduduk pada Kamis malam, dan bertiup ke arah Korea Utara Jumat pagi sebagai depresi tropis.
Para pejabat Korea Selatan mencabut peringatan nasional mengenai badai dan menyalurkan sebagian besar sumber daya administratif mereka ke konser K-pop di stadion sepak bola Seoul pada Jumat malam sebagai acara penutupan Jambore Pramuka Dunia.
Kegiatan jambore sebelumnya diadakan di perkemahan di kawasan pesisir sebelum Khanun memaksa dilakukannya upaya relokasi massal untuk menempatkan para peserta di asrama-asrama universitas, pusat-pusat pelatihan pemerintah dan perusahaan serta hotel-hotel di kawasan Seoul dan daerah-daerah sekitarnya.
Tidak ada kerusakan besar akibat badai yang dilaporkan di Seoul, di mana hujan terus turun sepanjang pagi. Di kota pelabuhan dekatnya, Incheon, para pekerja menangani rumah-rumah yang kebanjiran dan tembok yang runtuh.
Hampir 16 ribu orang, kebanyakan di wilayah selatan, terpaksa mengungsi karena badai. Namun, sekitar 9.700 orang telah kembali ke rumah pada Jumat, menurut Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan.
BACA JUGA: Topan Khanun Picu Evakuasi 39 Ribu Peserta Jambore DuniaBadai ini merusak atau menghancurkan sedikitnya 64 jalan dan merusak sekitar 50 rumah dan bangunan. Aliran listrik telah pulih di sebagian besar dari 46.484 rumah yang sebelumnya mengalami pemadaman listrik, kata kementerian itu.
Pihak berwenang terus membatasi akses ke hampir 700 jalan raya karena hujan terus turun, tetapi tidak ada lagi pembatalan penerbangan komersial yang dijadwalkan pada hari Jumat.
Media pemerintah Korea Utara tidak segera memberikan laporan mengenai kerusakan yang ditimbulkan badai. Media pemerintah sebelumnya menyebutkan tentang upaya nasional guna memperkuat pemantauan jalan raya, rel kereta, jembatan dan jalan di pesisir, dan untuk menerapkan langkah-langkah guna melindungi mesin pabrik dan tanaman palawija. [uh/ab]