Pihak berwenang India mengeluarkan peringatan, menutup sekolah-sekolah dan membatalkan layanan kereta di beberapa bagian negara itu, Jumat (3/12), sementara tim penyelamat bersiap menghadapi badai tropis yang terbentuk di Teluk Benggala.
Badai diperkirakan akan menghantam garis pantai negara bagian Andhra Pradesh pada Sabtu, kemudian memasuki wilayah timur negara-negara bagian Odisha dan Benggala Barat pada Minggu dengan kecepatan angin hingga 100 kilometer per jam, kata kepala Departemen Meteorologi India Mrutyunjay Mohapatra.
Para ilmuwan mengatakan badai hebat semakin sering terjadi di India dan perubahan pola iklim telah menyebabkan badai-badai itu menjadi lebih ganas.
BACA JUGA: 17 Tewas dalam Banjir di India, Puluhan HilangKomisioner penanggulangan keadaan darurat negara bagian Andhra Pradesh, Kanna Babu, mengatakan kapal-kapal penangkap ikan di negara bagian itu telah diperintahkan untuk kembali ke pelabuhan dan ribuan anggota tim penyelamat dan bantuan telah dikerahkan untuk operasi pemulihan.
Mohapatra juga mengatakan bahwa anjungan pengeboran minyak lepas pantai di wilayah tersebut telah disarankan untuk menangguhkan operasinya pada Sabtu dan Minggu.
Badai itu diperkirakan akan memicu hujan lebat hingga sangat lebat di sebagian Andhra Pradesh. Pada Jumat, badai itu berada pada jarak sekitar 650 kilometer dari Visakhapatnam, sebuah kota pelabuhan utama.
Pada Mei lalu, dua badai melanda India dalam waktu 10 hari, dan menewaskan sedikitnya 140 orang di beberapa negara bagian di India barat. Sebagian korban terjebak dalam sebuah tongkang yang lepas dari jangkarnya dan tenggelam di lepas pantai Mumbai.
Pada Mei tahun sebelumnya, hampir 100 orang tewas akibat Badai Amphan, badai paling kuat yang melanda India Timur dalam lebih dari satu dekade. Badai itu meratakan desa-desa, menghancurkan pertanian dan membuat jutaan orang tanpa listrik di India Timur dan Bangladesh.
Beberapa siklon tropis paling mematikan yang pernah tercatat terjadi di Teluk Benggala. Badai pada 1999 menewaskan sekitar 10.000 orang dan menghancurkan sebagian besar Odisha. Karena prakiraan cuaca yang lebih baik dan manajemen bencana yang terkoordinasi dengan lebih baik, jumlah korban tewas akibat Badai Phailin, badai yang sama kuatnya yang melanda pada tahun 2013, kurang dari 50, menurut Organisasi Meteorologi Dunia. [ab/uh]