Awalnya, peluncuran dari Pusat Antariksa Satish Dhawan itu dijadwalkan Rabu, tetapi ditunda karena kendala teknis. Misi ini dimaksudkan untuk memajukan upaya global guna memahami risiko ekonomi dan teknologi akibat cuaca antariksa.
Proba-3, sistem dua satelit yang dikembangkan selama lebih dari 10 tahun, dirancang untuk bertahan selama dua tahun.
Satelit itu diluncurkan dengan roket PSLV-C59 milik ISRO pada pukul 10.34 GMT. Sekitar pukul 10.58 GMT, direktur misi PSLV M. Jayakumar mengumumkan bahwa satelit itu telah masuk orbit.
Bagi ESA, Proba-3 memperkuat kemampuan penelitian matahari, bergabung dengan Solar Orbiter dalam mempelajari dinamika matahari yang rumit.
Peluncuran itu juga didasarkan pada pencapaian ISRO baru-baru ini, antara lain pendaratan Chandrayaan-3 di bulan dan observatorium surya Aditya-L1 milik ISRO yang mempelajari matahari. [ka/ab]
Badan Antariksa Eropa (European Space Agency-ESA), Kamis (5/12), meluncurkan Proba-3, wahana canggih dengan misi pengamatan matahari. Proba-3 menumpang roket Organisasi Penelitian Antariksa India (Indian Space Research Organisation – ISRO).