Dewan HAM PBB akan mengadakan sidang darurat hari ini di Jenewa untuk membicarakan pembantaian yang terjadi pekan lalu di kota Houla, Suriah.
Dewan HAM PBB diperkirakan akan menyalahkan pemerintah Suriah atas pembantaian sedikitnya 108 orang, yang hampir separuh dari korban tersebut adalah anak-anak.
Rancangan resolusi yang dirilis hari Kamis oleh Dewan HAM PBB mengutuk pembunuhan yang disebut melibatkan rentetan tembakan artileri dan tank terhadap daerah pemukiman penduduk. Dewan hak azasi itu mengutuk penggunaan senjata terhadap kaum sipil dan menyerukan kepada pemerintah Suriah agar segera menghentikan semua kekerasan.
Dewan juga diperkirakan akan menyerukan penyelidikan pembantaian yang telah menimbulkan kemarahan internasional itu dan menghidupkan kembali usaha untuk menghentikan pergolakan yang sudah berlangsung selama 15 bulan di negara itu.
Pemerintah Suriah hari Kamis mengatakan hasil penyelidikan awal terhadap kekejaman itu mendapati bahwa kelompok-kelompok oposisi bersenjata menyerang keluarga-keluarga yang tidak bergabung dengan protes anti-pemerintah. Klaim itu segera dibantah oleh para pejabat Amerika.
Sementara itu, seorang komandan pemberontak Laskar Pembebasan Suriah telah memberi batas waktu Jumat tengah-hari waktu setempat kepada pemerintahan Bashar al-Assad untuk mulai melaksanakan janjinya kepada utusan perdamaian internasional Kofi Annan. Kolonel pemberontak Qassim Saadeddine mengatakan pasukannya tidak akan terikat lagi oleh rencana perdamaian Annan apabila Presiden Suriah gagal mematuhinya.
Rancangan resolusi yang dirilis hari Kamis oleh Dewan HAM PBB mengutuk pembunuhan yang disebut melibatkan rentetan tembakan artileri dan tank terhadap daerah pemukiman penduduk. Dewan hak azasi itu mengutuk penggunaan senjata terhadap kaum sipil dan menyerukan kepada pemerintah Suriah agar segera menghentikan semua kekerasan.
Dewan juga diperkirakan akan menyerukan penyelidikan pembantaian yang telah menimbulkan kemarahan internasional itu dan menghidupkan kembali usaha untuk menghentikan pergolakan yang sudah berlangsung selama 15 bulan di negara itu.
Pemerintah Suriah hari Kamis mengatakan hasil penyelidikan awal terhadap kekejaman itu mendapati bahwa kelompok-kelompok oposisi bersenjata menyerang keluarga-keluarga yang tidak bergabung dengan protes anti-pemerintah. Klaim itu segera dibantah oleh para pejabat Amerika.
Sementara itu, seorang komandan pemberontak Laskar Pembebasan Suriah telah memberi batas waktu Jumat tengah-hari waktu setempat kepada pemerintahan Bashar al-Assad untuk mulai melaksanakan janjinya kepada utusan perdamaian internasional Kofi Annan. Kolonel pemberontak Qassim Saadeddine mengatakan pasukannya tidak akan terikat lagi oleh rencana perdamaian Annan apabila Presiden Suriah gagal mematuhinya.