Berbicara dalam KTT Keamanan Nasional dan Intelijen Tahunan di Washington DC hari Rabu (7/9), James Clapper mengatakan kepada para pemimpin komunitas intelijen swasta dan pemerintah yang hadir bahwa saat kini kita hidup dalam apa yang disebutnya sebagai “dunia yang tidak stabil dan tidak dapat diprediksi”, di mana dua per tiga dari seluruh negara di dunia berisiki mengalami ketidakstabilan dalam beberapa tahun mendatang.
Direktur Badan Inteljen Intelijen Nasional Amerika James Clapper yakin perubahan iklim akan menjadi salah satu hal penting yang mendorong ketidakstabilan instabilitas dalam beberapa puluh tahun mendatang.
“Sebagian besar pusat penduduk akan memperebutkan sumber-sumber makanan dan air, dan pemerintah akan menghadapi kesulitan yang semakin besar untuk mengendalikan wilayah mereka. Faktor-faktor ini dan juga setelah hancurnya ISIS, tampaknya akan membuat entitas teroris lain muncul, dalam siklus ekstremisme yang terus mengimbas kita pada masa depan,” kata James Clapper.
James Clapper mengatakan intelijen yang secara tradisional merupakan lawan Amerika, seperti Rusia, China, Korea Utara dan Irak akan tetap menjadi tantangan bagi dunia intelijen.
Ditambahkannya, perubahan teknologi juga akan terus menimbulkan masalah. Clapper mengatakan sejumlah perkembangan, seperti intelijen artisifial, printer tiga dimensi dan mobil swa-kemudi bisa merevolusi kehidupan kita menjadi lebih baik, sekaligus menimbulkan tantangan intelijen yang sulit diprediksi.
Clapper mengatakan siapapun presiden yang akan memerintah kelak, ia dan para pemimpin keamanan nasional yang baru akan menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
Tetapi ditambahkannya satu pekan lalu ia telah mengadakan pertemuan di Gedung Putih dengan wakil-wakil tim transisi kedua calon presiden dan terkesan dengan betapa serius, konstruktif dan sopan pembicaraan yang dilakukan. Clapper mengatakan siapapun yang menang dalam pemilihan umum mendatang “kita akan baik-baik saja”. [em/ds]