Badan PBB Tangguhkan Bantuan Pangan untuk Tigray, Ethiopia di Tengah Kasus Pencurian

  • Associated Press

Seorang pekerja tampak berjalan melewati tumpukan bantuan makanan di gudang WFP, yang ditujukan untuk wilayah Tigray dan Afar, di Semera, Ethiopia, pada 21 Februari 2022. (Foto: AP)

Badan bantuan pangan Perserikatan Bangsa-bangsa (WFP) telah menangguhkan pengiriman bantuan ke wilayah Tigray, Ethiopia utara, di tengah penyelidikan internal atas pencurian makanan yang ditujukan untuk orang-orang kelaparan di wilayah tersebut, demikian menurut empat pekerja kemanusiaan.

WFP bertanggung jawab mengirimkan makanan dari PBB dan mitra lainnya ke Tigray, yang menjadi pusat perang saudara selama dua tahun yang menghancurkan dan berakhir dengan gencatan senjata pada November lalu.

Lebih dari 5 juta dari total 6 juta penduduk di kawasan itu bergantung pada bantuan. Bulan lalu kantor berita AP melaporkan bahwa WFP sedang menyelidiki kasus penyalahgunaan dan pengalihan makanan di Ethiopia, di mana total 20 juta orang penduduk membutuhkan bantuan kemanusiaan akibat kekeringan dan konflik yang melanda.

BACA JUGA: Menlu AS: Kejahatan Perang Dilakukan dalam Konflik Ethiopia

Sebuah surat yang dikirim oleh direktur WFP di Ethiopia pada tanggal 5 April meminta para mitra kemanusiaan untuk membagikan “setiap informasi atau kasus penyalahgunaan makanan, penyelewengan atau pengalihan yang diketahui atau yang disampaikan kepada staf, penerima bantuan atau otoritas lokal.”

Saat itu, dua pekerja bantuan mengatakan kepada AP bahwa pasokan yang dicuri termasuk makanan yang cukup untuk memberi makan 100.000 orang. Makanan itu ditemukan hilang dari sebuah gudang di kota Tigray, Sheraro. Belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas pencurian itu.

Presiden interim Tigray yang baru, Getachew Reda, bulan lalu mengatakan bahwa ia membahas “tantangan yang berkembang dari pengalihan dan penjualan bantuan makanan yang dimaksudkan untuk mereka yang membutuhkan” dengan pejabat senior WFP selama kunjungan badan tersebut ke Mekele, ibu kota regional.

Seorang juru bicara WFP di Ethiopia belum menanggapi permintaan AP untuk berkomentar. [my/rs]