Badan Penerbangan Federal AS Setujui Proses Inspeksi terhadap Pesawat Boeing agar Dapat Terbang Kembali

  • Associated Press

CEO Boeing Dave Calhoun berbicara kepada awak media setelah melangsungkan pertemuan di kantor senator Mark Warner, di Gedung Capitol di Washington, pada 24 Januari 2024. (Foto: AP/J. Scott Applewhite)

Pejabat federal AS membuka jalan bagi pesawat Boeing yang dilarang terbang, untuk dapat terbang kembali. Badan Penerbangan Federal (FAA) mengatakan pada Rabu (24/1) bahwa mereka telah menyetujui proses inspeksi dan pemeliharaan yang harus dilalui pesawat itu. Setelah itu pihak Boeing diperbolehkan mengangkut penumpang lagi.

Sementara itu, Kongres AS terlibat dalam pemeriksaan keselamatan pesawat Boeing, setelah sebuah panel lepas dari pesawat jet Boeing 737 Max 9 di tengah penerbangan pada bulan ini. Senator Maria Cantwell dari negara bagian Washington mengatakan, Boeing harus mengutamakan keselamatan di atas keuntungan. Dia merencanakan sidang di Senat terkait masalah tersebut.

Pejabat Mike Whitaker mengatakan FAA tidak akan menyetujui permintaan Boeing untuk memperluas produksi pesawat Max, sampai lembaga itu yakin bahwa masalah pengendalian kualitas telah diatasi.

“Boeing tidak dapat menjalankan kembali usahanya begitu saja,” Whitaker berjanji.

BACA JUGA: Boeing akan Kirim 737 MAX ke China, di Tengah Isu Keselamatan

Batasan produksi hanya akan berlaku untuk Max, yang kini memiliki dua model, 8 dan 9. Boeing memproduksi sekitar 30 unit per bulan, namun pihaknya ingin meningkatkan produksi dalam beberapa waktu terakhir.

Boeing mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan FAA dan maskapai penerbangan untuk membuat pesawat yang dilarang terbang itu kembali mengudara.

"Kami akan terus bekerja sama sepenuhnya dan secara transparan dengan FAA dan mengikuti arahan mereka saat kamu mengambil langkha untuk memperkuatan keamanan dan kualitas di Boeing," ungkap perusahaan itu. "Kami juga akan bekerja sama dengan maskapai yang menjadi pelanggan kami di saat mereka menyelesaikan prosedur inspeksi untuk dapat kembali mengoperasikan pesawat 737-9." [ps/rs]