Bajak Laut Pantai Somalia
Seorang bajak laut dengan wajah tertutup kain berdiri dekat kapal nelayan Taiwan yang tersapu ke pantai di Hobyo, Somalia (23/9/2012) setelah para pembajak mendapat uang tebusan dan melepaskan para awak kapal. (AP/Farah Abdi Warsameh)
Seorang bajak laut bernama Hassan berdiri dekat kapal nelayan Taiwan yang tersapu ke pantai di Hobyo, Somalia (23/9/2012) setelah para pembajak mendapat uang tebusan dan melepaskan para awak kapal. (AP/Farah Abdi Warsameh)
Para anggota marinir Jerman menghadang sebuah kapal berisi terduga bajak laut di pantai Tanzania, November 2011. (Reuters/Bundeswehr/PIZ Marine Djibouti)
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague (kanan) bersama Menteri Luar Negeri Somalia Fauzia Yusuf Haji Adan di bandar udara sebelum pembukaan Kedutaan Besar Inggris di Mogadishu (25/4). Meningkatnya optimisme bahwa Somalia mampu melawan bajak laut dan pemberontak terkait al-Qaida membuat Inggris membuka kedubes di sana. (Reuters/Feisal Omar)
Para awak kapal kargo berbendera Panama MV Asphalt Venture yang dibebaskan para bajak laut melihat dari kapal mereka di Pelabuhan Mombasa, Kenya, April 2011. (Reuters/Joseph Okanga)
Anggota pasukan khusus angkatan laut Korea Selatan mengambil posisi selama operasi penyelamatan awak kapal Samho Jewelry di Laut Arab, Januari 2011.
Sebagai bagian dari Pasukan Angkatan Laut Uni Eropa-Somalia, kapal Jerman 'Hamburg' berpatroli setelah menghancurkan dua kapal nelayan di lepas pantai Somalia, Agustus 2011. (Reuters/Christian Laudan)
Kapal bajak laut di Teluk Aden, lepas pantai Somalia, 2009.
Pasangan Inggris Paul dan Rachel Chandler yang dibebaskan oleh bajak laut Somalia berbicara pada wartawan di istana kepresidenan di Mogadishu, Somalia, November 2010, didampingi Perdana Menteri Somalia Mohamed Abdulahi Mohamed (kiri) dan ketua parlemen Sheriff Hassan Sheikh Adan (kedua dari kiri).
Anggota angkatan laut Puntland membawa peti putih berisi jenazah bajak laut Somalia yang dibunuh di Bossasso, April 2009.