Seorang mantan pendeta Buddha Tibet tewas setelah membakar diri sebagai protes atas penindasan yang dilakukan oleh China.
Yonten (24 tahun) yang tadinya pendeta di Biara Kirti di propinsi Sichuan di China, melakukan aksi bakar diri pada hari Selasa, kata seorang pejabat, Kanyag Tsering.
Katanya pemerintah China telah memberlakukan peraturan ketat di kawasan itu, termasuk penggunaan telepon seluler, memperlambat pengumpulan dan penyebaran informasi tentang aksi bunuh diri itu.
BACA JUGA: Tuduh China Halangi Akses ke Tibet, Beijing Kecam Laporan Deplu AS“Kami tidak punya informasi apakah mayat Yonten sudah diserahkan kepada keluarganya atau belum, karena semua saluran komunikasi diblokir pemerintah, kata pernyataan yang dikeluarkan biara itu," katanya.
Dalam sepuluh tahun terakhir, di Tibet telah terjadi 156 kasus bakar diri, 44 darinya terjadi di dekat Biara Kirti, tambah pernyataan itu.
China mengatakan telah berusaha untuk mempermodern masyarakat Tibet sejak “membebaskan” mereka dalam tahun 1950. [ii/em]