Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon hari Jumat (30/9) menawarkan diri menjadi penengah antara India dan Pakistan untuk meredakan ketegangan karena sengketa di Kashmir.
Tawaran itu dikeluarkan dalam pertemuan antara Duta Besar Pakistan dengan Ban, tapi India mengatakan tidak ingin mempergawat situasi.
Ban menyerukan kepada kedua pihak “untuk menahan diri secara maksimal dan mengambil langkah-langkah segera untuk meredakan ketegangan,” kata juru bicara Ban Ki-moon.
Pejabat PBB itu mengatakan India dan Pakistan harus mengatasi perbedaan antara mereka lewat diplomasi dan dialog.
Ketegangan antara India dan Pakistan memuncak setelah India menuduh militan yang berbasis di Pakistan menyerang sebuah pangkalan militernya di Kashmir awal bulan ini dan menewaskan 18 tentara.
Kemarin, India mengatakan telah melancarkan “serangan sangat terarah” atas apa yang disebutnya sasaran-sasaran teroris beberapa kilometer dalam kawasan Kashmir yang dikuasai Pakistan.
“Ini adalah saat-saat yang berbahaya bagi kawasan ini,” kata Duta Besar Pakistan Maleeha Lodhi setelah bertemu dengan Ban Ki-moon di kantornya di New York.
“Sudah saatnya Sekretaris Jenderal Ban turun tangan jika kita ingin menghindari terjadinya krisis, karena kami sudah bisa melihat tibanya saat-saat itu.”
India dan Pakistan telah berperang tiga kali sejak mendapat kemerdekaan dari Inggris tujuh dasawarsa lalu, dua di antaranya karena sengketa di Kashmir. [sp]