Otoritas Filipina mengizinkan sebuah bandara besar untuk dibuka kembali sebagian bagi penerbangan internasional dan domestik, Selasa (25/10), meskipun pesawat Korean Air yang rusak masih terperangkap di rerumputan dekat landasan pacu setelah kecelakaan yang nyaris tragis pada akhir pekan lalu.
Bandara di pulau Mactan di provinsi Cebu, bandara tersibuk kedua di Filipina, dibuka kembali mulai dari matahari terbit hingga terbenam untuk membantu mengurangi sejumlah besar pesawat komersial yang dibatalkan penerbangannya dan penumpang yang telantar karena kecelakaan Korean Air pada Minggu malam.
Pesawat Airbus A330 itu terbang dari Incheon, Korea Selatan, dengan membawa 173 penumpang. Pesawat itu berusaha mendarat dua kali sebelum keluar landasan pacu pada upaya ketiga di tengah cuaca hujan, kata Korean Air Lines Co. dalam sebuah pernyataan.
Ke-162 penumpang dan 11 awak berhasil menyelamatkan diri dengan melalui peluncur darurat tanpa ada laporan cedera serius, kata pihak berwenang Korean Air dan Filipina.
BACA JUGA: Pesawat Korea Keluar Landasan Pacu, Bandara Filipina DitutupTetapi lebih dari 100 penerbangan internasional dan domestik telah dibatalkan sejak kecelakaan itu karena pesawat terperangkap. Pihak berwenang memperkirakan akan menarik pesawat itu dari kawasan berumput di ujung landasan pacu paling cepat hari Selasa.
Para pejabat penerbangan sipil Filipina mengatakan bagian yang tidak terdampak dari satu-satunya landasan pacu yang dapat digunakan di bandara Mactan itu dapat dibuka kembali untuk penerbangan pada siang hari, ketika jarak pandang baik, setelah landasan pacu dibersihkan dari puing-puing akibat kecelakaan hari Minggu itu.
Investigasi Filipina sedang berlangsung untuk menentukan penyebab kecelakaan, termasuk mengapa pilot diizinkan dan terus mendarat meskipun cuaca hujan.
Pesawat lainnya berhasil mendarat dengan aman dalam cuaca yang sama tidak lama sebelum pesawat Korean Air itu mendarat, kata seorang pejabat penerbangan Filipina. [uh/ab]