Bangladesh telah mengukuhkan kematian pertama karena virus corona di antara hampir satu juta orang Rohingya yang tinggal di kamp-kamp pengungsi yang penuh sesak di negara itu.
Pejabat kesehatan Bangladesh Toha Bhuiyan mengatakan kepada wartawan bahwa orang tersebut adalah lelaki berusia 71 tahun yang meninggal hari Sabtu di sebuah pusat isolasi di Cox’s Bazar. Lelaki itu termasuk di antara 29 pengungsi Rohingya yang hasil tesnya menunjukkan ia positif terjangkit COVID-19 dalam beberapa pekan ini.
Pemerintah Bangladesh dan berbagai organisasi bantuan telah mendirikan beberapa pusat isolasi untuk merawat pasien virus corona. Sejumlah organisasi kemanusiaan telah berpekan-pekan memperingatkan mengenai potensi wabah besar di kalangan pengungsi, yang tinggal berdesakan tanpa mampu menjaga jarak aman.
BACA JUGA: Kasus Pertama Covid-19 Terdeteksi di Kamp Rohingya di BangladeshLebih dari 700.000 Rohingya tinggal di kamp-kamp di Cox’s Bazar di perbatasan dengan Myanmar. Mereka melarikan diri ke negara tetangga Myanmar itu untuk menghindari kampanye militer bumi hangus yang brutal terhadap mereka pada tahun 2017/. PBB menyebut aksi tersebut sebagai pembersihan etnis, yang melibatkan pemerkosaan massal, pembunuhan dan pembakaran rumah-rumah.
Myanmar yang mayoritas penduduknya penganut Buddha tidak mengakui Rohingya sebagai warga negaranya, meskipun mereka telah tinggal di negara itu selama beberapa generasi. [uh/ab]