Garda Pantai Bangladesh menyelamatkan 382 pengungsi Rohingya yang kelaparan dan terkatung-katung di laut selama berpekan-pekan setelah gagal mencapai Malaysia, kata sejumlah pejabat Bangladesh, Kamis (16/4).
Para pengungsi itu, umumnya perempuan dan anak-anak, diselamatkan sewaktu berusaha mendekati pantai di kawasan Teknaf di Cox’s Bazar, Rabu larut malam (15/4), kata M. Sohel Rana, kepala garda pantai setempat.
Tidak jelas apakah mereka yang diselamatkan tersebut termasuk dari ratusan ribu Muslim Rohingya yang tinggal di kamp-kamp pengungsi di Bangladesh karena menghindari kekerasan etnik dan agama di Myanmar. Para pejabat mengungkap cerita yang beragam mengenai alasan perjalanan orang-orang Rohingya itu.
Rana mengatakan, para pengungsi itu memulai perjalanan mereka ke Malaysia sekitar dua bulan lalu, dan telah terkatung-katung di laut selama berpekan-pekan. “Mereka gagal mencapai Malaysia dan kemudian berusaha pulang,” katanya.
BACA JUGA: Ratusan Ribu Pengungsi Rohingya Hadapi Masa Depan Tak PastiMasud Hossain, seorang pejabat kepolisian di Cox's Bazar, mengatakan, orang-orang Rohingya itu menempuh perjalanan ke Malaysia setelah dibujuk penyelundup gelap. Pemilik kapal yang ditumpangi para pengungsi itu diketahui seorang pemeluk agama Budha di Myanmar.
Sejumlah pejabat lain mengatakan, orang-orang Rohingya itu adalah para pengungsi yang selama ini ditampung di kamp-kamp Bangladesh.
Seorang pejabat intelijen, yang berbicara ke media dengan syarat namanya dirahasiakan, mengaku telah berbicara sedikitnya dengan 10 Rohingya setelah mereka diselamatkan. Mereka, katanya, adalah para pengungsi di Cox’s Bazar.
Pejabat itu mengatakan, kapal yang mereka tumpangi itu telah tujuh kali berusaha mendekati pantai Malaysia, namun usaha mereka selalu berhasil dihalau pihak berwenang setempat.
Media-media setempat melaporkan, 28 orang di dalam kapal itu meninggal dalam perjalanan mereka yang gagal ke Malaysia. [ab/uh]