Bangladesh Tangkap 16 Warga Rohingya dalam Penindakan Keras Anti-Militan

Pengungsi Rohingya menuju ke Pulau Bhasan Char bersiap untuk menaiki kapal angkatan laut dari kota pelabuhan Chattogram, Bangladesh. (Foto: AP)

Polisi Bangladesh menangkap sedikitnya 16 pengungsi Rohingya dalam serangkaian penyerbuan di kamp-kamp di Dhaka, pasca pembunuhan seorang pemuka masyarakat Rohingya pekan lalu, kata para pejabat Minggu (10/10).

Mohib Ullah ditembak mati 10 hari lalu oleh sejumlah penyerang tak dikenal di luar kantornya di Kutupalong, tempat penampungan pengungsi terbesar di dunia di Bangladesh tenggara.

BACA JUGA: Pemimpin Komunitas Rohingya Ditembak Mati di Kamp Pengungsi Bangladesh

Keluarganya dan para pemuka masyarakat lain menyalahkan Tentara Pembebasan Rohingya Arakan (ARSA) -- kelompok militan yang berada di balik serangkaian serangan terhadap pos-pos keamanan Myanmar.

Mereka mengatakan meningkatnya popularitas Mohib Ullah telah membuat marah kelompok itu. ARSA telah membantah terlibat dalam pembunuhan itu.

Pria 48 tahun itu telah menjadi suara moderat yang paling dihormati yang memperjuangkan hak-hak pengungsi Rohingya, setelah hampir 800.000 orang meninggalkan Myanmar menuju distrik Cox's Bazar Bangladesh, menyusul penindakan keras militer di desa mereka pada 2017. [vm/jm]