Produsen mobil AS Ford Motor menandatangani perjanjian investasi dengan PT Vale Indonesia dan Zhejiang Huayou Cobalt dari China pada Kamis (30/3) untuk membangun pabrik pengolahan nikel senilai sekitar $4,5 miliar.
High-Pressure Acid Leaching (HPAL) tersebut berlokasi di Pomalaa, Sulawesi Tenggara di mana Vale mengoperasikan tambang nikel. Pabrik pengolahan itu diharapkan menghasilkan 120.000 ton endapan hidroksida campuran per tahun, bahan yang diekstraksi dari bijih nikel yang akan digunakan dalam baterai untuk kendaraan listrik.
Indonesia, yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, sedang berusaha mengembangkan industri hilir logam, dengan ambisi untuk memproduksi baterai dan kendaraan listrik.
Vale dan Huayou memulai pembangunan pabrik pada bulan November.
Penandatanganan itu merupakan tindak lanjut dari nota kerja sama yang tidak mengikat untuk pabrik yang telah ditandatangani ketiga perusahaan itu tahun lalu. Saat itu, mereka mengatakan proyek itu diharapkan selesai pada 2025.
Pemerintah mulai tahun 2020 melarang ekspor bijih nikel yang belum diproses untuk memastikan pasokan bagi investor yang ada dan calon investor. [ah/rs]