Banjir Bandang Sudan Selatan, Ribuan Orang Kehilangan Tempat Tinggal 

Desa di Wilayah Ayod, utara Sudan Selatan saat dilanda banjir pada 3 Juli 2018.

Banjir bandang karena hujan lebat sejak Minggu (15/9) menyebabkan ribuan orang di kabupaten Ayod, negara bagian Fangak yang dikuasai pemberontak mengungsi, kata pejabat pemberontak setempat pada Kamis (19/9). Warga mengatakan kehilangan segalanya dan memohon bantuan kemanusiaan.

Yien Nhial Madhier, yang ditunjuk sebagai Komisaris Wilayah Ayod mengatakan banjir merendam tempat-tempat penampungan, sumber air dan tanaman di enam kawasan.

Madhier mengatakan 4.000 lebih rumah tangga sangat terpukul dan membutuhkan bantuan.

"Kami di sini memiliki 4.413 rumah tangga yang terimbas banjir. Tidak ada pilihan lain bagi saya untuk membantu mereka. Saya hanya bisa melaporkannya kepada semua [organisasi] bantuan kemanusiaan, dan [meminta mereka] datang untuk membantu situasi yang terjadi di Gorwai," kata Madhier.

Thow Dor Pouch, yang mewakili kelompok Misi Kristen untuk Pembangunan di kabupaten Ayod, mengatakan penilaian awal yang dilakukan dua hari lalu menunjukkan lebih banyak lagi rumah tangga terimbas daripada yang diperkirakan sebelumnya, termasuk di kawasan Yien, Juach, Kher, Werial Pajiek, Buotand Kuotyang.

"Mungkin hampir 6.000 [rumah tangga]. Enam kawasan lebih dari 15.000 [orang], jumlah yang sangat tinggi," kata Pouch.

Menurut badan-badan PBB dan pemerintah Sudan Selatan, rumah tangga Sudan Selatan umumnya terdiri dari enam orang atau lebih. [my/pp]