Sementara hujan deras terus turun di Kenya, warga harus menghadapi dampak bencana banjir yang telah merusak mata pencaharian mereka. Hujan tiada henti selama beberapa minggu membuat banyak orang tidak dapat menjalankan kegiatan dan usaha mereka yang kini terendam air.
Di Kiambu, Charles Otieno, seorang pemilik bengkel mobil, harus mengarungi genangan air untuk melayani pelanggan supaya dapat tetap menafkahi dua anggota keluarganya. Di dekatnya, Nancy Nafula, ibu tiga anak, bergulat dengan kenyataan pahit menjadi tunawisma akibat banjir itu.
Banjir tidak hanya mengganggu kemampuan warga untuk bekerja, tetapi juga memicu kecemasan akan masa depan mereka.
Pemerintah Kenya minggu lalu memerintahkan warga yang tinggal di dekat sungai, bendungan dan daerah rawan banjir untuk mengungsi di tengah hujan lebat. Sedikitnya 328 orang tewas dalam beberapa pekan terakhir ini akibat banjir dahsyat itu.
Kementerian Dalam Negeri Kenya mengatakan lebih dari 200 ribu orang terdampak dan lebih dari 40 ribu keluarga terpaksa mengungsi.
Sementara itu Departemen Meteorologi Kenya memperingatkan bahwa hujan akan berlanjut hingga akhir Mei. [em/uh]