Banjir sangat besar yang melanda negara bagian Unity, di Sudan Selatan, Jumat (3/12), telah memutus akses masyarakat pada pasokan makanan dan komoditas vital lainnya.
Badan PBB Urusan Pengungsi UNHCR pada Oktober lalu mengatakan lebih dari 700 ribu orang telah terkena dampak banjir terburuk di negara itu selama hampir 60 tahun. UNHCR menilai perubahan iklim sebagai penyebabnya.
Di Unity, yang berbatasan dengan Sudan, banjir telah menimbulkan kekurangan pangan, menyebabkan kekurangan gizi pada anak-anak dan meningkatkan perebakan penyakit seperti malaria, ujar Lam Tungwar Kueigwong, Menteri Urusan Tanah, Perumahan dan Utilitas Umum di Unity.
Minyak dari ladang-ladang minyak di wilayah itu telah mencemari air, yang katanya telah menimbulikan kematian hewan peliharaan. [em/ah]