Banjir Lumpuhkan Ibukota Filipina

Warga wilayah Kawit di kota Cavite, selatan Manila, Filipina harus melewati jalanan yang terendam banjir akibat hujan lebat yang diperkuat oleh badai tropis Trami (19/8).

Hujan lebat memicu banjir yang merendam beberapa wilayah Filipina, membuat jalan-jalan tidak dapat dilalui kendaraan dan menyebabkan ibukota Filipina lumpuh, Senin (19/8).
Badan bencana nasional Filipina dan para pejabat setempat melaporkan sedikitnya tiga orang tewas, 11 luka-luka dan empat lainnya hilang, Senin (19/8).

Ribuan orang di pesisir dan pegunungan di kawasan utara Filipina mengungsi ke tempat-tempat penampungan darurat, sementara ibukota Filipina lumpuh karena terendam banjir hingga setinggi pinggang.

Sekolah, kantor-kantor, bursa saham, pengadilan dan kedutaan-kedutaan besar ditutup sementara biro cuaca menetapkan kota metropolitan Manila, yang berpenduduk 12 juta, dalam siaga merah. Para pejabat dari beberapa kota dan provinsi yang dilanda banjir telah mengumumkan bahwa sekolah-sekolah akan tetap tutup pada hari Selasa.

Banjir terjadi setelah hujan lebat yang dipicu oleh Badai Tropis Trami mengguyur Filipina semalaman. Badai tersebut menghantam pulau utama di utara, Luzon dengan curah hujan 30 milimeter per jam, dan berputar di kawasan Laut Filipina Utara.

Ribuan penduduk di hilir sungai diminta mengungsi, sementara pintu air beberapa bendungan terpaksa dibuka karena naiknya permukaan air.