Para pakar Bank Dunia mengeluarkan prakiraan suram mengenai pertumbuhan ekonomi global, dan mengatakan, jika kelesuan menjadi serius, semua negara dan wilayah akan terimbas.
Dikatakan, perekonomian dunia akan bertumbuh lebih lamban daripada prakiraan sebelumnya tahun ini karena krisis utang Eropa, dan upaya untuk memerangi inflasi. Para ekonom juga mengatakan pertumbuhan dapat terancam oleh ketegangan di Timur Tengah dan Afrika Utara, dan juga pertengkaran politik di Washington.
Laporan Bank Dunia hari Selasa mengatakan, perekonomian global hanya akan tumbuh 2,5 persen tahun ini, sementara perekonomian Amerika hanya bertumbuh 2,2 persen. Laporan itu juga mengatakan, pertumbuhan di negara-negara yang perekonomiannya berkembang akan mencapai 5,4 persen, hampir satu persen dibawah prakiraan sebelumnya. Prakiraan ekonomi untuk Eropa berubah dari sedikit pertumbuhan menjadi penciutan 0,3 persen.
Berkurangnya permintaan dari Eropa dan negara-negara maju lain ikut menjadi penyebab turunnya perdagangan global, bersama penurunan harga dan laba untuk produser minyak, makanan dan komoditi lain.
Penulis laporan itu mendesak para pejabat di negara-negara berkembang agar memeriksa kerawanan mereka dan bersiap-siap lagi menghadapi hal-hal yang di luar dugaan. Laporan itu juga mengemukakan bahwa banyak sumberdaya pemerintah yang digunakan untuk menghadapi krisis keuangan tahun 2008 telah habis, jadi pemerintah akan mempunyai lebih sedikit alat untuk menghadapi setiap penurunan baru dalam ekonomi.