Bank Dunia, Kamis (12/4), menaikkan proyeksi pertumbuhan Asia Timur dan Pasifik untuk 2018, Reuters melaporkan.
Namun Bank Dunia juga mengatakan perekonomian di kawasan tersebut mungkin harus mengadopsi kebijakan moneter yang lebih ketat dan fiskal penyangga yang lebih besar untuk melindungi dari risiko jangka pendek.
Bank yang bermarkas di Washington memproyeksikan kawasan berkembang Asia Timur dan Pasifik, yang mencakup China, akan tumbuh 6,3 persen pada 2018. Proyeksi sebelumnya yang dirilis Oktober adalah 6,2 persen.
Bank Dunia juga menaikkan proyeksi pertumbuhan untuk China untuk tahun ini mejadi 6,5 persen, lebih tinggi dibandingkan proyeksi Oktober, yaitu 6,4 persen. Menurut Bank Dunia, proyeksi terbaru ini berdasarkan pertumbuhan 2017 yang lebih cepat dari yang diantisipasi.
Bank Dunia mengatakan perekonomian China terus menyeimbangkan dari titik berat investasi, menjadi ke arah konsumsi domestik, dengan kebijakan yang berfokus pada melambatkan pertumbuhan kredit dan meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi.
Perbaikan proyeksi secara keseluruhan untuk kawasan ini didukung oleh “Prospek pemulihan ekonomi global yang terus berlangsung dan permintaan domestic yang kuat,” kata Bank Dunia.
Namun, meski dengan prospek yang cerah, Bank Dunia mendesak para pengambil keputusan untuk mengenali dan mengatasi risiko-risiko jangka pendek yang terkait dengan kenaikan cepat dan sudah diprediksi suku bunga di negara-negara ekonomi maju dan kemungkinan peningkatan konflik dagang. [ft]