Bank Sentral atau Federal Reserve mengatakan akan membeli setiap bulan obligasi sebesar 40 milyar dolar AS yang agunannya rumah dan bangunan.
Bank Sentral Amerika atau Federal Reserve meluncurkan langkah baru hari Kamis dalam usaha merangsang ekonomi Amerika yang lemah, biarpun sementara bank itu meramalkan bahwa nasib ekonomi negara akan membaik dalam dua tahun berikut.
Bank Sentral mengatakan akan membeli setiap bulan 40 milyar dolar AS obligasi yang agunannya rumah dan bangunan. Ini merupakan usaha Federal Reserve yang terbaru untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendorong penyerapan tenaga kerja di Amerika.
Bank Sentral mengatakan ekonomi Amerika, yang terbesar di dunia, akan bertumbuh tidak lebih dari dua persen tahun ini, tetapi dapat bertumbuh sampai 3 persen tahun depan dan 3,8 persen tahun 2014.
Bank Sentral Amerika itu tidak mengenakan batas waktu pembelian baru obligasi itu. Bank itu mengatakan bahwa kalau pasar tenaga kerja Amerika tidak banyak membaik, bank sentral akan membeli obligasi yang agunannya rumah dan bangunan itu dan asset lain, serta menggunakan alat kebijakan lain untu, memajukan ekonomi Amerika.
Gubernur bank sentral Amerika Ben Bernanke menyebut penciptaan lapangan kerja yang lamban di Amerika Serikat “suatu keprihatinan yang serius” bagi negara.
Bank Sentral juga mengatakan akan memperpanjang waktu penerapan suku bunga pinjaman yang mendekati nol persen dari tahun 2014 sampai setidaknya pertengahan tahun 2015. Bank Sentral mengatakan mereka memperkirakan bahwa pinjaman yang dipermudah akan tetap wajar dalam waktu yang agak lama, biarpun setelah ekonomi Amerika menguat dari laju yang lesu saat ini.
Para pembuat kebijakan bank sentral Amerika, yang mengadakan rapat di Washington selama dua hari ini, telah gagal dalam usaha mereka mendorong ekonomi Amerika melampaui laju pertumbuhan rendah 1,7 persen yang tercatat dalam bulan April sampai akhir bulan Juni. Bank Sentral telah membeli lebih dari 2 triliun dolar obligasi Departemen Keuangan Amerika dan obligasi pinjaman rumah sejak krisis keuangan dunia mulai tahun 2008, tetapi pertumbuhan ekonmomi Amerika tetap lesu.
Para penanam modal dalam saham menyambut baik tindakan baru bank sentral itu. Indeks Dow Jones meningkat 1,5 persen kemarin.
Bank Sentral mengatakan akan membeli setiap bulan 40 milyar dolar AS obligasi yang agunannya rumah dan bangunan. Ini merupakan usaha Federal Reserve yang terbaru untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendorong penyerapan tenaga kerja di Amerika.
Bank Sentral mengatakan ekonomi Amerika, yang terbesar di dunia, akan bertumbuh tidak lebih dari dua persen tahun ini, tetapi dapat bertumbuh sampai 3 persen tahun depan dan 3,8 persen tahun 2014.
Bank Sentral Amerika itu tidak mengenakan batas waktu pembelian baru obligasi itu. Bank itu mengatakan bahwa kalau pasar tenaga kerja Amerika tidak banyak membaik, bank sentral akan membeli obligasi yang agunannya rumah dan bangunan itu dan asset lain, serta menggunakan alat kebijakan lain untu, memajukan ekonomi Amerika.
Gubernur bank sentral Amerika Ben Bernanke menyebut penciptaan lapangan kerja yang lamban di Amerika Serikat “suatu keprihatinan yang serius” bagi negara.
Bank Sentral juga mengatakan akan memperpanjang waktu penerapan suku bunga pinjaman yang mendekati nol persen dari tahun 2014 sampai setidaknya pertengahan tahun 2015. Bank Sentral mengatakan mereka memperkirakan bahwa pinjaman yang dipermudah akan tetap wajar dalam waktu yang agak lama, biarpun setelah ekonomi Amerika menguat dari laju yang lesu saat ini.
Para pembuat kebijakan bank sentral Amerika, yang mengadakan rapat di Washington selama dua hari ini, telah gagal dalam usaha mereka mendorong ekonomi Amerika melampaui laju pertumbuhan rendah 1,7 persen yang tercatat dalam bulan April sampai akhir bulan Juni. Bank Sentral telah membeli lebih dari 2 triliun dolar obligasi Departemen Keuangan Amerika dan obligasi pinjaman rumah sejak krisis keuangan dunia mulai tahun 2008, tetapi pertumbuhan ekonmomi Amerika tetap lesu.
Para penanam modal dalam saham menyambut baik tindakan baru bank sentral itu. Indeks Dow Jones meningkat 1,5 persen kemarin.