Sambil memantau krisis fiskal akhir tahun, bank sentral Amerika minggu ini diperkirakan akan mengumumkan rencana baru pembelian obligasi untuk mendukung ekonomi negara
Tujuan rencana ini adalah semakin menurunkan suku bunga jangka panjang dan mendorong pinjaman oleh perusahaan dan perorangan. Jika berhasil, bank sentral atau Federal Reserve paling tidak menekan dampak buruk krisis fiskal (fiscal cliff), peningkatan pajak dan pemangkasan anggaran otomatis yang akan berlaku 1 Januari jika Kongres gagal mencapai kesepakatan anggaran dengan Gedung Putih.
Tetapi langkah bank sentral itu tidak akan menyelamatkan ekonomi. Kepala Bank Sentral Ben Bernanke mengingatkan bulan lalu jika ekonomi “jatuh ke jurang fiskal”, bank sentral mungkin tidak dapat mengimbangi dampak negatifnya.
“Cara paling efektif yang dapat dilakukan Kongres saat ini untuk mendukung ekonomi adalah mengatasi berbagai tantangan fiskal negara, yang mempertimbangkan kelanjutan jangka panjang dan kerapuhan pemulihan ekonomi. Mengatasi hal ini dengan lebih segera akan mengurangi ketidakpastian pada pihak konsumen dan bisnis,” papar Bernanke.
Kekhawatiran mengenai krisis fiskal telah membuat sejumlah perusahaan Amerika menunda perluasan bisnis, investasi dan penerimaan pegawai. Sektor manufaktur telah mencapai titik terlemahnya sejak Juli 2009. Konsumen telah mengurangi pengeluaran. Angka pengangguran telah menurun dalam beberapa bulan ini tetapi tetap tinggi pada 7,7 persen.
Jika kenaikan pajak dan pemangkasan anggaran terjadi tahun 2013, kebanyakan pakar mengatakan ekonomi Amerika akan kembali jatuh ke dalam resesi.
Setelah pertemuan kebijakannya selama dua hari berakhir Rabu, bank sentral diperkirakan akan mengumumkan rencana pembelian segera lebih banyak obligasi jangka panjang untuk menggantikan sebuah program yang kadaluwarsa akhir tahun ini. Berdasarkan program yang akan berakhir itu, bank sentral telah menjual obligasi jangka pendek dan menggunakan keuntungannya untuk membeli obligasi jangka panjang bernilai 45 miliar dollar dalam sebulan.
Setelah pertemuan terakhir bulan September, bank sentral mengatakan akan terus membeli obligasi hipotek hingga pasar tenaga kerja membaik secara berarti. Bank sentral juga berencana mempertahankan suku bunga jangka pendek mendekati nol persen hingga paling tidak pertengahan 2015. Mereka juga mempertimbangkan sejumlah langkah lain.
Berbagai pihak yang skeptis mengatakan suku bunga hipotek dan banyak kredit lainnya sudah berada atau dekat pada titik terendah dalam sejarah, sehingga penurunan suku bunga lebih lanjut oleh bank sentral tidak akan membawa keuntungan ekonomi yang berarti.
Di dalam dan luar bank sentral, ada debat luas mengenai apakah berbagai langkah Federal Reserve telah membantu mendukung ekonomi dalam empat tahun ini, atau akan memicu inflasi di masa depan dan apakah langkah-langkah itu harus diperpanjang.
Pertemuan Bank Sentral minggu ini bersamaan dengan negosiasi antara Kongres dan Presiden Barack Obama mengenai kesepakatan anggaran guna menghindari jurang fiskal. Negosiasi itu terpusat pada tuntutan Obama untuk menaikkan pajak bagi dua persen warga terkaya Amerika. Sebagian besar anggota Partai Republik menolak usul itu.
Brian Bethune, profesor ekonomi pada Gordon College, berpendapat para pejabat bank sentral minggu ini mungkin akan membahas langkah yang akan diambil jika Kongres dan Gedung Putih gagal mencapai kesepakatan sebelum Januari, dan kenaikan pajak dan pemangkasan anggaran mulai berlaku.
“Kita berada dalam situasi yang luar biasa dan ini mungkin memerlukan langkah-langkah bank sentral yang luar biasa juga,” kata Bethune.
Tetapi langkah bank sentral itu tidak akan menyelamatkan ekonomi. Kepala Bank Sentral Ben Bernanke mengingatkan bulan lalu jika ekonomi “jatuh ke jurang fiskal”, bank sentral mungkin tidak dapat mengimbangi dampak negatifnya.
“Cara paling efektif yang dapat dilakukan Kongres saat ini untuk mendukung ekonomi adalah mengatasi berbagai tantangan fiskal negara, yang mempertimbangkan kelanjutan jangka panjang dan kerapuhan pemulihan ekonomi. Mengatasi hal ini dengan lebih segera akan mengurangi ketidakpastian pada pihak konsumen dan bisnis,” papar Bernanke.
Kekhawatiran mengenai krisis fiskal telah membuat sejumlah perusahaan Amerika menunda perluasan bisnis, investasi dan penerimaan pegawai. Sektor manufaktur telah mencapai titik terlemahnya sejak Juli 2009. Konsumen telah mengurangi pengeluaran. Angka pengangguran telah menurun dalam beberapa bulan ini tetapi tetap tinggi pada 7,7 persen.
Jika kenaikan pajak dan pemangkasan anggaran terjadi tahun 2013, kebanyakan pakar mengatakan ekonomi Amerika akan kembali jatuh ke dalam resesi.
Setelah pertemuan kebijakannya selama dua hari berakhir Rabu, bank sentral diperkirakan akan mengumumkan rencana pembelian segera lebih banyak obligasi jangka panjang untuk menggantikan sebuah program yang kadaluwarsa akhir tahun ini. Berdasarkan program yang akan berakhir itu, bank sentral telah menjual obligasi jangka pendek dan menggunakan keuntungannya untuk membeli obligasi jangka panjang bernilai 45 miliar dollar dalam sebulan.
Setelah pertemuan terakhir bulan September, bank sentral mengatakan akan terus membeli obligasi hipotek hingga pasar tenaga kerja membaik secara berarti. Bank sentral juga berencana mempertahankan suku bunga jangka pendek mendekati nol persen hingga paling tidak pertengahan 2015. Mereka juga mempertimbangkan sejumlah langkah lain.
Berbagai pihak yang skeptis mengatakan suku bunga hipotek dan banyak kredit lainnya sudah berada atau dekat pada titik terendah dalam sejarah, sehingga penurunan suku bunga lebih lanjut oleh bank sentral tidak akan membawa keuntungan ekonomi yang berarti.
Di dalam dan luar bank sentral, ada debat luas mengenai apakah berbagai langkah Federal Reserve telah membantu mendukung ekonomi dalam empat tahun ini, atau akan memicu inflasi di masa depan dan apakah langkah-langkah itu harus diperpanjang.
Pertemuan Bank Sentral minggu ini bersamaan dengan negosiasi antara Kongres dan Presiden Barack Obama mengenai kesepakatan anggaran guna menghindari jurang fiskal. Negosiasi itu terpusat pada tuntutan Obama untuk menaikkan pajak bagi dua persen warga terkaya Amerika. Sebagian besar anggota Partai Republik menolak usul itu.
Brian Bethune, profesor ekonomi pada Gordon College, berpendapat para pejabat bank sentral minggu ini mungkin akan membahas langkah yang akan diambil jika Kongres dan Gedung Putih gagal mencapai kesepakatan sebelum Januari, dan kenaikan pajak dan pemangkasan anggaran mulai berlaku.
“Kita berada dalam situasi yang luar biasa dan ini mungkin memerlukan langkah-langkah bank sentral yang luar biasa juga,” kata Bethune.