Bank Sentral AS atau The Fed, pada Rabu (13/12), mempertahankan tingkat suku bunga acuan dalam pertemuan ketiganya, sambil melawan perkiraan pasar bahwa pada Maret, Fed akan menurunkan suku bunga.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga sekitar 5,25% hingga 5,5% pada pertemuan kebijakan ekonomi dua hari, yang berakhir hari Rabu. Suku bunga itu merupakan yang tertinggi dalam 22 tahun dan pertama kali diputuskan pada bulan Juli.
Kebijakan The Fed pada Rabu (13/12) sore itu menandakan berakhirnya siklus kenaikan suku bunga dan kemungkinan penurunan suku bunga tahun depan.
BACA JUGA: IMF Setujui Keringanan Utang AS $4,5 Miliar untuk SomaliaKeputusan itu dan pernyataan yang menyertainya dirilis Rabu siang di Washington. Ketua Bank Sentral AS, Jerome Powell, akan mengadakan konferensi pers 30 menit kemudian.
Powell mengatakan, masih terlalu dini untuk memperkirakan tentang kapan bank sentral akan mulai menurunkan suku bunga. Sebaliknya, di pihak pembuat kebijakan, mereka menginginkan Fed mempertahankan dulu suku bunga dan meninjau dampak biaya pinjaman tinggi terhadap perekonomian.
Dalam sebuah pernyataan tertulis yang diterbitkan di akhir pertemuan kebijakan selama dua hari, FOMC mengatakan "Indikator-indikator terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan aktivitas ekonomi telah melambat dari laju yang kuat pada kuartal ketiga.” Pertemuan tersebut merupakan pertemuan terakhir yang dilangsungkan para pemangku kebijakan keuangan Amerika Serikat pada tahun 2023 ini.
"Sejak awal tahun ini, lapangan kerja bertambah secara moderat tetapi tetap kuat, dan tingkat pengangguran tetap rendah. Dalam satu tahun terakhir ini inflasi memang telah mereda, tetapi tetap tinggi," kata komite tersebut.
Bank Sentral AS mencatat bahwa kondisi keuangan dan kredit yang lebih ketat untuk rumah tangga dan bisnis tampaknya bakal membebani aktivitas ekonomi, perekrutan, dan inflasi. Namun, sejauh mana dampak tersebut akan berpengaruh masih belum dapat dipastikan.
Your browser doesn’t support HTML5
Pertemuan itu adalah pertemuan ketiga berturut-turut di mana Bank Sentral AS mempertahankan tingkat suku bunga saat ini. Banyak pengamat pasar percaya bahwa Bank Sentral telah selesai dengan siklus pengetatan kebijakan yang dimulai pada Maret 2022 di tengah lonjakan inflasi.
Menurut ringkasan proyeksi ekonomi tiga bulanan Bank Sentral yang baru saja dirilis, 17 dari 19 pejabat badan itu memproyeksikan suku bunga kebijakan akan lebih rendah pada akhir 2024 dibandingkan saat ini, dengan mayoritas memperkirakan suku bunga akan turun antara 50 dan 75 basis poin tahun depan. [ps/jm/em/rs]