Bank Sentral AS Naikkan Suku Bunga Acuan 0,25 Persen

Kepala Federal Reserve, Janet Yellen memberikan keterangan kepada pers di Washington, setelah bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan 0,25 persen hari Rabu (16/12).

Pembuat kebijakan bank sentral AS atau Federal Reserve telah menaikkan suku bunga acuan untuk pinjaman jangka pendek sebesar 0,25 persen dalam pertemuan hari Rabu (16/12).

Bank sentral AS Rabu (16/12) menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade, keputusan yang segera meningkatkan biaya pinjaman bagi bisnis dan konsumen Amerika, dan bisa menimbulkan ketidakstabilan terhadap perekonomian dunia.

Setelah melakukan pertimbangan selama berbulan-bulan, pembuat kebijakan bank sentral AS atau Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan untuk pinjaman jangka pendek sebesar 0,25 persen, naik dari tingkat suku bunga mendekati nol persen yang telah diberlakukan selama tujuh tahun.

Hanya dalam beberapa menit, bank-bank utama AS segera menaikkan suku bunga pinjaman kepada konsumen bisnis mereka, yang akan berpengaruh terhadap para pemilik rumah yang meminjam kredit perumahan (KPR).

Kepala Federal Reserve Janet Yellen mengatakan para pembuat kebijakan memutuskan untuk menaikkan tingkat suku bunga, karena ekonomi AS mengalami pertumbuhan "yang moderat." Yellen mengatakan bahwa belanja domestik di AS mengalami ekspansi yang kokoh, di mana belanja konsumen menyumbang sekitar 70 persen dari perekonomian nasional.

Dia menambahkan bahwa kondisi ekonomi AS "cukup kuat", bahkan ketika ekonomi global dalam kondisi yang lemah.

The Fed juga mengatakan bahwa mereka mungkin akan terus meningkatkan tingkat suku bunga acuan pada tahun 2016. Namun, kenaikan suku bunga akan dilakukan secara "bertahap" karena bank sentral akan terus memantau kondisi ekonomi AS.

Hal yang menjadi pertimbangan terutama terkait tingkat inflasi tahunan AS yang sangat rendah yang berada pada angka 0,4 persen, di mana peningkatan inflasi ke tingkat dua persen dianggap optimal untuk kondisi perekonomian saat ini.

Kenaikan suku bunga hari Rabu bukanlah merupakan kejutan. Analis ekonomi telah memprediksi selama beberapa minggu bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga jika ekonomi AS tumbuh pada tingkat moderat.

Ekonomi AS mampu membuka 200.000 lapangan kerja baru bulan lalu dan terus menunjukkan kemajuan, bahkan ketika ekonomi terbesar kedua di dunia, China mengalami perlambatan dan ekonomi 19 negara zona euro sedang menghadapi berbagaimasalah.

The Fed memperkirakan ekonomi AS akan mampu tumbuh sebesar 2,4 persen tahun depan.

Menurut bank sentral AS, ekonomi AS terus mengalami kemajuan yang diharapkan, itu bisa berarti suku bunga acuan akan terus dinaikkan seperempat poin (0,25 persen) setiap tiga bulan atau lebih selama tiga tahun ke depan. Bila hal ini terjadi, tingkat suku bunga acuan The Fed bisa mencapai 3,25 persen pada akhir 2018. [pp]