Sejumlah keluarga yang terpuruk akibat kebakaran hutan, kekeringan, dan COVID-19 memperoleh dukungan dari sebuah program bantuan pangan, yang awalnya dilakukan untuk memungkinkan para petani memberi makan hewan-hewan ternak mereka. Berpindahnya bahan pangan dari sejumlah pasar swalayan ke para petani juga dapat mengurangi limbah makanan.
Bagi sejumlah sukarelawan, kegiatan sosial membantu petani dan peternak bagaikan memiliki pekerjaan penuh waktu.
Mereka membongkar truk yang penuh dengan bahan pangan bagi para petani di seluruh New South Wales, wilayah Australia yang paling parah dilanda kekeringan dan kebakaran hutan.
Kelompok yang disebut Farm Aid itu mengumpulkan bahan pangan yang hampir mencapai tanggal kadaluarsa dari pasar-pasar swalayan untuk dibagikan kepada sejumlah petani di seluruh negara bagian itu.
Tujuannya adalah membantu para petani memberi makan ternak yang tidak lagi mampu mereka pelihara.
Fab Cella, relawan sekaligus pendiri Farm Aid menjelaskan, "Barang-barang yang terkumpul terlalu banyak untuk saya sendiri. Jadi, saya mulai membagikan kepada beberapa tetangga yang membutuhkan bantuan. Jumlah bahan pangan yang terkumpul kemudian semakin bertambah dan semakin besar sehingga saya harus membeli truk. Setiap minggu kami memperoleh sekitar 20 ton pangan."
Your browser doesn’t support HTML5
Bahan-bahan pangan itu termasuk buah-buahan, sayur-mayur, dan roti. Ini merupakan suatu mekanisme yang dapat membantu kelangsungan pertanian dan mengurangi limbah pangan dari supermarket.
Alih-alih dibuang, makanan itu diberikan kepada hewan-hewan ternak. Cella mengemukakan, "Satu-satunya pilihan petani kalau tidak tersedia pakan ternak adalah menjual ternak itu. Masalahnya, tidak ada seorang pun yang akan membelinya. Atau, membunuh hewan-hewan ternak itu karena mereka tidak mampu memberi makan dan tidak tega melihat mereka menderita."
Cella menanggung sendiri sebagian besar biaya tersebut dan truknya mengirim barang-barang itu ke seluruh kawasan New South Wales setiap akhir pekan. Ia merasa adalah tugasnya untuk membantu para petani yang lebih kecil yang tidak punya banyak pilihan selama masa sulit.
Bantuan itu tentu dibutuhkan menurut para petani itu sendiri.
Salah seorang petani mengungkapkan, "Menyedihkan, kami tidak mampu menyediakan makanan untuk anak-anak, menjengkelkan rasanya. Jadi, sebenarnya, lumayan yang bisa kami dapat kalau kami datang ke tempat pembagian. Kadang-kadang ada yang bisa kami dapat untuk diri kami sendiri. Tanpa bantuan ini, kami akan semakin kesulitan pasokan pangan.”
Kini Farm Aid lebih dari sekadar membantu ternak, namun juga menolong keluarga para petani.
Farm Aid menyaksikan, bukan hanya ternak yang kelaparan. Jadi, organisasi nirlaba itu bekerja sama dengan badan amal OzHarvest untuk memasok makanan kepada masyarakat juga.
Ini merupakan tahun yang sulit bagi para petani kecil dan pemulihan akan lambat namun skema bantuan itu memberi mereka bahan pangan yang penting untuk kelangsungan hidup. [mg/ka]