Meskipun ada harapan perekonomian Iran akan membaik setelah sanksi-sanksi terkait program nuklirnya dicabut, banyak bank besar di dunia Barat masih enggan berurusan dengan pemerintah Iran karena takut akan pembalasan oleh pemerintah Amerika.
Presiden Hassan Rouhani mengatakan, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen untuk mempermodern sektor industri dan mendorong perekonomiannya, Iran memerlukan investasi asing sebesar US$50 milyar setiap tahun.
Tapi tanpa ikutnya bank-bank besar, sasaran itu akan sulit terlaksana. “Saat ini, baru bank-bank kecil di Eropa yang mau bekerjasama dengan kita,” kata Parviz Aghili, kepala sebuah bank swasta Timur Tengah di Teheran.
Di antara bank-bank yang telah bekerja sama dengan Iran itu adalah bank dari Italia, Austria, Swiss, Jerman dan Belgia, kata Aghili tanpa menyebut nama bank.
Hambatan terbesar bagi masuknya bank-bank besar ke Iran adalah masih berlakunya sejumlah sanksi Amerika yang dikaitkan dengan percobaan misil balistik dan pelanggaran hak asasi manusia.
Hampir 180 orang Iran dan entitas di Iran masih ada dalam daftar yang dikenai sanksi oleh Amerika, khususnya para anggota Dewan Revolusi Iran, kementerian pertahanan, kebudayaan dan intelijen, serta sejumlah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertahanan, dua perusahaan penerbangan dan beberapa bank. [isa/sp]