Ribuan veteran AS setelah pulang dari tugas di luar negeri dihadapkan pada kenyataan, hanya ada sedikit pekerjaan yang tersedia bagi mereka.
Garda dan Cadangan Nasional Amerika disebut "tentara sipil" Amerika. Mereka adalah pasukan paruh waktu yang diterjunkan ke lokasi militer sambil tetap mempertahankan kehidupan dan pekerjaan sipil mereka.
Ribuan dari mereka - seperti Letnan Kolonel Steven Lelbach dari Virginia - setelah pulang dari tugas di luar negeri dihadapkan pada kenyataan, hanya ada sedikit pekerjaan yang tersedia bagi mereka. Lelbach mulai mencari pekerjaan sejak masih berada di Irak.
Tetapi sejak Juli lalu, duda dengan empat anak itu hanya memperoleh peluang wawancara tatap muka sebanyak empat kali. Ia mengatakan, "Saya tidak percaya bahwa saya akan menganggur sedemikian lamanya ini. Uang saya hampir habis. Bulan depan untuk membayar sewa saya bergantung pada uang pengembalian pajak federal saya. Lalu tidak ada lagi uang yang tersisa."
Tingkat pengangguran Amerika sekarang 8,3 persen. Tetapi di seluruh negeri, satuan-satuan Garda Nasional melaporkan tingkat pengangguran di kalangan pasukan mereka yang pulang dari penugasan, mencapai 50 persen.
Hukum Amerika mewajibkan perusahaan untuk mempertahankan pekerjaan bagi anggota Garda atau Cadangan ketika mereka berada dalam penugasan.
Tetapi banyak pasukan Garda dan Cadangan tidak memiliki pekerjaan sebelum mereka ditugaskan.
Mayor Pam Ellison duduk di gugus tugas Gedung Putih untuk memerangi tingkat pengangguran yang tinggi di kalangan pasukan Garda dan Cadangan.
Ia mengatakan, sebelumnya masalah itu tidak disadari oleh pihak militer karena masalah lapangan pekerjaan untuk tentara yang pulang dianggap sebagai masalah sektor sipil.
"Kami tidak menggeluti masalah ini. Kami sekarang mulai mendekati satuan-satuan yang ditugaskan agar kami dapat menanyai mereka. Apakah Anda menganggur sekarang? Apakah Anda ketika bergabung dengan militer, memiliki pekerjaan dan apakah Anda akan kembali ke pekerjaan Anda?” paparnya.
Garda dan Cadangan mengatakan, tingkat pengangguran di kalangan pasukan yang pulang mungkin tinggi karena tentara tidak selalu memiliki akses penuh ke program pendidikan, pelatihan, dan penempatan yang tersedia bagi veteran yang dulu aktif penuh waktu.
Departemen Pertahanan sedang mempertimbangkan beberapa rencana untuk membantu Garda dan Cadangan menemukan pekerjaan - termasuk membuat program-program pelatihan yang wajib diikuti oleh tentara yang sedang dalam transisi kembali ke kehidupan sipil.
Ribuan dari mereka - seperti Letnan Kolonel Steven Lelbach dari Virginia - setelah pulang dari tugas di luar negeri dihadapkan pada kenyataan, hanya ada sedikit pekerjaan yang tersedia bagi mereka. Lelbach mulai mencari pekerjaan sejak masih berada di Irak.
Tetapi sejak Juli lalu, duda dengan empat anak itu hanya memperoleh peluang wawancara tatap muka sebanyak empat kali. Ia mengatakan, "Saya tidak percaya bahwa saya akan menganggur sedemikian lamanya ini. Uang saya hampir habis. Bulan depan untuk membayar sewa saya bergantung pada uang pengembalian pajak federal saya. Lalu tidak ada lagi uang yang tersisa."
Tingkat pengangguran Amerika sekarang 8,3 persen. Tetapi di seluruh negeri, satuan-satuan Garda Nasional melaporkan tingkat pengangguran di kalangan pasukan mereka yang pulang dari penugasan, mencapai 50 persen.
Hukum Amerika mewajibkan perusahaan untuk mempertahankan pekerjaan bagi anggota Garda atau Cadangan ketika mereka berada dalam penugasan.
Tetapi banyak pasukan Garda dan Cadangan tidak memiliki pekerjaan sebelum mereka ditugaskan.
Mayor Pam Ellison duduk di gugus tugas Gedung Putih untuk memerangi tingkat pengangguran yang tinggi di kalangan pasukan Garda dan Cadangan.
Ia mengatakan, sebelumnya masalah itu tidak disadari oleh pihak militer karena masalah lapangan pekerjaan untuk tentara yang pulang dianggap sebagai masalah sektor sipil.
"Kami tidak menggeluti masalah ini. Kami sekarang mulai mendekati satuan-satuan yang ditugaskan agar kami dapat menanyai mereka. Apakah Anda menganggur sekarang? Apakah Anda ketika bergabung dengan militer, memiliki pekerjaan dan apakah Anda akan kembali ke pekerjaan Anda?” paparnya.
Garda dan Cadangan mengatakan, tingkat pengangguran di kalangan pasukan yang pulang mungkin tinggi karena tentara tidak selalu memiliki akses penuh ke program pendidikan, pelatihan, dan penempatan yang tersedia bagi veteran yang dulu aktif penuh waktu.
Departemen Pertahanan sedang mempertimbangkan beberapa rencana untuk membantu Garda dan Cadangan menemukan pekerjaan - termasuk membuat program-program pelatihan yang wajib diikuti oleh tentara yang sedang dalam transisi kembali ke kehidupan sipil.