Baru Terbentuk, Parlemen Yunani Kemungkinan akan Dibubarkan

  • Associated Press

Sejumlah anggota parlemen baru Yunani dilantik dalam sebuah acara di Athena, Yunani, pada 28 Mei 2023. (Foto: AP/Yorgos Karahalis)

Para anggota parlemen Yunani yang baru terpilih, baru saja dilantik pada Minggu (28/5). Akan tetapi, mereka terancam dibubarkan pada Senin (29/5), karena pemilihan umum yang baru akan diselenggarakan pada 25 Juni mendatang.

Pada 21 Mei lalu, tidak ada partai yang berhasil meraih suara mayoritas bulat parlemen dalam pemilu, yang digelar dengan menggunakan sistem perwakilan proporsional sederhana.

Partai Demokrasi Baru yang memimpin parlemen, dengan 40,79 persen suara, memenangkan 146 kursi, kurang lima kursi untuk bisa memegang mayoritas bulat dalam majelis beranggotakan 300 orang itu. Partai oposisi utama, Syriza, yang meraih 20,07 persen suara - turun hampir 11,5 persen dibanding pemilu sebelumnya – memenangkan 71 kursi. Partai sosialis, PASOK, menempati urutan ketiga.

BACA JUGA: Partai Konservatif Menang dengan Selisih Besar di Yunani

Partai-partai itu tidak berusaha membentuk koalisi. Alhasil, ketiga pemimpin partai itu mengembalikan mandat untuk membentuk pemerintahan segera setelah menerimanya.

Setelah melangsungkan pertemuan dengan Presiden Katerina Sakellaropoulou pada Rabu (24/5), kelima pemimpin partai yang ada di parlemen – seperti diwajibkan konstitusi – menegaskan bahwa pemilu kedua akan diselenggarakan. Pemerintahan sementara, yang dipimpin oleh seorang hakim senior, dilantik pada Kamis (25/5) lalu.

Pemilu berikutnya akan digelar menggunakan sistem yang berbeda.

Pemilu berikutnya akan diselenggarakan dengan sistem yang berbeda, di mana 25 hingga 50 kursi tambahan akan diberikan kepada partai pemenang berdasarkan performa mereka.

Meski partai Demokrasi Baru menjadi unggulan, bukan berarti mayoritas bulat secara otomatis akan terbentuk, karena semakin banyak partai yang berhasil masuk ke parlemen, maka semakin besar jumlah suara yang dibutuhkan untuk meraih status mayoritas bulat.

BACA JUGA: Yunani Sambut Kembalinya Wisatawan China

Pada 21 Mei lalu, dua partai tidak berhasil mencapai ambang batas 3 persen yang dibutuhkan untuk bisa masuk parlemen. Apabila pada pemilu 25 Juni nanti mereka berhasil melewati ambang batas itu, maka jumlah suara yang dibutuhkan untuk bisa membentuk mayoritas bulat akan meningkat.

Pejabat partai Demokrasi Baru memohon kepada para pemilih untuk tidak menerima begitu saja hasil pemilu yang lalu dan lantas abstain pada pemilu berikutnya. Sementara itu, para pemimpin oposisi mengimbau pemilih untuk menghentikan partai Demokrasi Baru dan menghindari kemungkinan munculnya pemerintahan konservatif yang sangat kuat. [rd/lt]