Basarnas: Posisi Kotak Hitam Bergeser

Seorang penyelam menunjuk puing-puing yang berserakan di dasar laut di Laut Jawa tempat pesawat milik maskapai penerbangan Sriwijaya Air jatuh, 11 Januari 2021. (TNI AL via AP)

Tim SAR gabungan telah menemukan 45 kantong bagian tubuh korban dan 20 kantong bagian pesawat Sriwijaya Air SJ182 hingga Senin (11/1) malam.

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya TNI, Bagus Puruhito mengatakan Tim SAR gabungan masih fokus pada pencarian dan evakuasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182. Total sudah ada 45 kantong bagian tubuh korban dan 20 kantong bagian pesawat yang ditemukan per Senin (11/1) pukul 19.30 WIB. Sedangkan untuk kotak hitam atau perekam data belum ditemukan karena lokasinya bergeser dari titik semula.

Your browser doesn’t support HTML5

Basarnas: Posisi Kotak Hitam Bergeser

Sebelumnya, Basarnas menyebut telah menemukan sinyal darurat yang diyakini merupakan kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ182. Benda tersebut berada di sekitar di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

"Mencari sesuatu di bawah, tidak bisa kita katakan itu di situ, terus kita datangi lagi ada di situ. Apalagi dengan kondisi cuaca kemarin hujan lebat dan badai yang cukup kuat di area itu," jelas Bagus Puruhito di Posko Utama JICT 2 Jakarta, Senin (11/1/2021).

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya TNI Bagus Puruhito saat menggelar konferensi pers di JICT 2 Jakarta, Senin (11/1/2021) malam. (Foto: VOA/Sasmito)


Bagus menjelaskan Tim SAR gabungan telah mencari korban dan bagian pesawat dengan optimal. Pencarian dan evakuasi tersebut akan dilanjutkan kembali pada Selasa (12/1) pagi.

Di lain kesempatan, Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah menerima 40 sampel DNA keluarga korban per Senin (11/1) pagi. Sampel tersebut berasal dari sejumlah wilayah seperti Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

"Empat belas sampel itu kita dapat di RS Kramat Jati dan 24 sampel didapat dari Pontianak, dan 1 sampel dari Jawa Timur. Kemudian 1 sampel dari Sulawesi Selatan," jelas Rusdi Hartono kepada wartawan di Jakarta, Senin (11/1) pagi.

Polisi Indonesia memeriksa puing-puing dan properti dari pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Laut Jawa, di pelabuhan Tanjung Priok, utara Jakarta, 11 Januari 2021.

Rusdi menambahkan Tim DVI juga telah menerima 16 kantong bagian tubuh dan tiga kantong properti korban. Menurutnya, data-data korban sebelum dan setelah meninggal tersebut akan dicocokkan oleh tim untuk mengetahui identitas korban. Data sebelum korban meninggal seperti nama, umur, berat dan tinggi badan. Sedangkan data setelah meninggal seperti sidik jari dan golongan darah.

DPR Apresiasi Kinerja Tim SAR

Sementara Wakil Ketua DPR Aziz Syamsuddin yang mendatangi Posko Utama JICT 2 Jakarta berharap manajemen Sriwijaya Air dapat meringankan keluarga korban. Ia mengapresiasi Tim SAR gabungan yang terus berupaya mencari dan mengevakuasi korban.

"Apresiasi kami juga kepada pemerintah dalam waktu relatif singkat, dalam waktu satu hari sudah begitu lengkap peralatan untuk evakuasi untuk kejadian yang tidak kita inginkan di awal tahun 2021 ini," tutur Aziz Syamsuddin di JICT 2, Senin (11/1) petang.

Pesawat Sriwijaya Air SJY-182 tujuan Jakarta-Pontianak mengalami kecelakaan pada Sabtu (9/1) sore. Pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 14.36 WIB dan tidak dihubungi pemandu lalu lintas udara pukul 14.40 WIB. Pesawat ini setidaknya membawa 50 penumpang dan 12 awak pesawat. [sm/em]